Tokoh Inspirasi, Abas Akbar, Juara Dunia dan Filosofi Latihan Tiga Kali
Abas Akbar pernah jadi juara dunia pencak silat dan menjadi tokoh inspirasi Sumsel kepada generasi muda.-salamun/radar palembang-
“Angkat berat oke, lari oke, main pedang-pedangan oke, sehingga orang tua menyuruh bergabung di pencak silat,” tegasnya.
BACA JUGA:Inspirasi Bisnis, Harriadi Benggawan, Pengembang Perintis di Palembang
Ia menambahkan, apalagi waktu kecil sedikit bandel, suka berkelahi (latihan,red), sehingga saat masuk ke pencak silat, energi berlebih tadi menjadi teralihkan ke bidang yang tepat, yakni olahraga.
Waktu masih menempa ilmu, jadwal Kamis, Abas mengisi dengan latihan untuk persiapan setiap hari Minggunya, ada pertandingan antar teman seperguruan, melatih ilmu didapat selama latihan.
“Kalau sudah selesai latihan atau bertanding, mama selalu mengurut badan saya,” kenangnya.
Abas yang di lingkungan keluarganya dijuluki pendekar lincah ini langsung meraih prestasi. Pada 1985, tatkala Abas berusia 11 tahun sudah berpredikat juara nasional junior di Bali. Abas kemudian menceritakan memilih silat karena senang melihat latihan bela diri.
BACA JUGA:Inspirasi Bisnis Jusuf Masawan, Pendiri JM Group, Sering Gagal Bukan Berarti Stop
Semua level kompetisi di pencak silat sudah pernah dijajal Abas, mulai dari Kodim Cup, Porprov, Porwil se-Sumatera, tingkat mahasiswa, kejurda, kejurnas, Porseni, Pra PON, Pomnas.
Beberapa juara pernah diraihnya, kata Abas, emas tahun 1993 di PON Jakarta, emas di SEA Games selama 5 kali beruntun yakni tahun 1993, 1995, 1997, 1999 dan 2001. Level mahasiswa juga pernah juara pada tahun 2006, Serta pernah juga menjadi juara Asia Pasific tahun 2003.
Segudang prestasi tersebut, latihan dan terus berlatih, intropeksi diri menjadi kunci terpenting dalam pengembangan kemampuan seorang. Hal yang sangat dirasakan benar oleh Abas.
“Latihan, latihan, terus berlatih, berdoa dan tidak boleh menyerah. Hidup tidak boleh setengah-setengah,” tegas Abas.
BACA JUGA:Tokoh Inspirasi Sumsel, Rizal Armada, Sarjana Teknik yang Puitis Sejak Kecil
Kenapa latihan disebut 3 kali? Menurutnya, ada filosofinya, latihan pertama di pagi hari, latihan kedua di siang hari, dan latihan ketiga di sorenya, tentunya tak lupa diiringi dengan selalu berdoa.
Sumber: