Dana Aspirasi Dialihkan, Ade Indra Chaniago: Harus Fokus di Dapilnya
Ade Indra Chaniago, Pengamat Politik Sumsel--doc radarpalembang.disway.id
PALEMBANG, RADAR PALEMBANG.COM – Pengalihan dana aspirasi dari satu daerah pemilihan atau dapil ke dapil lainnya mendapatkan respon keras dari pengamat politik Sumsel, Ade Indra Chaniago.
Ini terjadi di DPRD Palembang, atas nama Fauzi Achmad yang berasal dari Daerah Pemilihan (Dapil) VI, dana aspirasi dialihkan ke dapil lain, yakni ke dapil IV.
Ade Indra Chaniago, yang juga dosen Stisipol Chandradimuka pada Rabu 17 Januari 2023 mengatakan kalau dana aspirasi dialihkan ke dapil lain, tentu itu menyalahi.
“Pembagian dapil itu bertujuan untuk pemerataan pembangunan, untuk apa ada dapil, kalau wakil rakyat itu tidak bertanggung jawab terhadap dapilnya,”jelas Ade Indra Chaniago.
BACA JUGA:DPP Gerindra Resmi Pecat Anggota DPRD Palembang Syukri Zen Gegara Jadi Tersangka Pukuli Wanita
Pokir wakil rakyat itu, menurut dia, aspirasi rakyat di dapil masing-masing anggota dewan tersebut, untuk diperjuangkan dan direalisasikan di dapilnya bukan di dapil lain.
"Yang menjadi pertanyaan, ada kepentingan apa, sampai dana aspirasi dialihkan ke dapil lain, agak lucu sekaligus aneh, jika ada wakil rakyat yang mengalihkan pokirnya ke dapil lain,”jelas Ade Indra Chaniago.
Bahkan, Ade Indra Chaniago sedikit nakal berkomentar, jangan-jangan rakyat di dapilnya tidak diurus, harusnya fokus saja mengurusi rakyat didapilnya.
Meski demikian, dirinya tak menampik ada alasan dana aspirasi dipindahkan dari satu dapil ke dapil lainnya.
BACA JUGA:Ini Dia Nurmala, Korban Kekerasan Anggota DPRD Palembang, Bantah Damai Sudah Kontak Hotman Paris
“Ada beberapa alasan jika pokir wakil rakyat itu beralih ke dapil lain, diantaranya, wakil rakyat itu ingin pindah dapil,”jelas Ade Indra Chaniago.
Namun, dirinya mengingatkan, pengalihan dana aspirasi dari satu dapil ke dapil lainnya, jangan sampai menimbulkan persepsi berbeda-beda di tengah masyarakat, terkhusus warga dapilnya waktu pemilihan.
"Kalau mau pindah dapil, silahkan saja. Tapi jangan mengamputasi dapilnya. Jangan politisasi jabatan itu untuk kepentingan," imbuhnya.
"Jadi kesimpulannya, memperjuangkan dapil hanya akal bulus belaka. Karena pada kenyataannya dana aspirasi atau pokir itu dialihkan ke dapil lain," pungkasnya.
Sumber: