Ini Data Kemiskinan di Sumsel, BPS Sumsel: Menurun, Tapi....
Salah satu potret sudut kota Palembang yang gemerlap, ada wilayah kumuh perlu bantuan seperti di Jalan H Sarkowi B Keramasan Kertapati Palembang.--doc radarpalembang.disway.id
PALEMBANG, RADARPALEMBANG.COM – Badan Pusat Statistik atau BPS Sumsel merilis data angka kemiskinan Sumatera Selatan untuk kurun satu tahun terakhir September 2021-September 2022.
Namun, kalau dibagi per enam bulan sekali dalam satu tahun terakhir, BPS Sumsel merekam kemiskinan berfluktuatif bahkan cenderung naik di 6 bulan terakhir, terutama jelang pengumuman kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM.
Kepala BPS Sumsel, Ir Zulkipli Msi, Senin 16 Januari 2023 mengatakan angka kemiskinan Sumatera Selatan turun sebesar 0,84 persen poin dari 12,79 persen menjadi 11,95 persen.
Di periode yang sama, menurut data BPS Sumsel, jumlah penduduk miskinnya turun sebanyak 61,62 ribu orang dari 1.116,61 ribu orang menjadi 1.054,99 ribu orang.
BACA JUGA:Angka Kemiskinan di Sumsel Turun, Sumbangan Positf GSMP Gagasan Herman Deru
“Walaupun angka kemiskinan telah menurun selama periode setahun, tetap dibutuhkan kerja keras dan sinergisitas pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan pemerintah kabupaten atau kota se-Sumatera Selatan,”kata dia.
Ia menambahkan, agar angka kemiskinan di Sumatera Selatan tidak meningkat lagi sesuai dengan yang diharapkan, khususnya penanganan dampak COVID-19 terhadap kesejahteraan penduduk miskin.
Jika dibagi per enam bulan sekali dalam perhitungan satu tahun terakhir, September 2021 ke September 2022, maka data yang dirilis BPS Sumsel berfluktuatif.
“Dibandingkan Maret 2022, angka kemiskinan September 2022 Sumatera Selatan naik sebesar 0,05 persen poin dari 11,90 persen menjadi 11,95 persen,”jelas Zulkipli.
BACA JUGA:Tingkat Kemiskinan di Sumsel Turun
Sedangkan secara angka, sambung Zulkipli, jumlah penduduk miskinnya juga naik sebanyak 10,30 ribu orang dari 1.044,69 ribu orang menjadi 1.054,99 ribu orang.
Untuk persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada September 2021 sebesar 11,99 persen turun menjadi 11,23 persen pada Maret 2022 dan naik menjadi 11,37 persen pada September 2022.
Sementara persentase penduduk miskin di daerah perdesaan turun dari 13,28 persen pada September 2021 menjadi 12,31 persen pada Maret 2022 dan turun menjadi 12,30 persen pada September 2022.
Secara umum, berdasarkan daerah tempat tinggal, pada periode September 2021-September 2022 atau dalam satu tahun terakhir jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan juga mengalami penurunan sebesar 0,62 persen poin atau sebesar 14,29 ribu orang, begitu pula di perdesaan menurun sebesar 0,98 persen poin atau sebesar 47,33 ribu orang.
Sumber: