Balas Ban Lengan One-Love , Warga Qatar Pakai Simbol Palestina Di Piala Dunia 2022
![Balas Ban Lengan One-Love , Warga Qatar Pakai Simbol Palestina Di Piala Dunia 2022](https://radarpalembang.disway.id/upload/233cc74a7926c771f150d9a6a6712cee.jpg)
Warga Qatar pakai Simbol Palestina lawan Ban Lengan one-love--
QATARA, RADAR PALEMBANG - Banyak terjadi pro dan kontra terhadap pelarangan simbol-simbol dalam ajang Piala Dunia 2022 Qatar tahun ini, dalam hal ini pihak otoritas Qatar telah memberikan perhatian khusus terhadap penggunaan simbol LGBT.
Bahkan bila timnas kedapatan nekat untuk memakai ban lengan One-Love di Piala Dunia tahun ini akan terancam sanksi kartu kuning langsung dari FIFA.
Dan benar saja ternyata banyak negara peserta yang bereaksi terhadap pelarangan tersebut, termasuk timnas Jerman yang merupakan salah satu yang mempermasalahkan terhadap pelarangan simbol itu.
Bahkan saat menjelang pertandingan melawan Jepang, Timnas Jerman sempat melakukan foto dengan membungkam mulut sebagai protes atas pelarangan tersebut.
BACA JUGA:Neymar Tumbal Kemenangan Brazil, Berikut Keterangan Dokter Cedera Neymar
Namun setelah laga, Jerman pun secara dramatis akhirnya kalah saat melawan Jepang pada Rabu, tanggal 23 November 2022 yang lalu.
Info yang di lansir dari haaretz.com, bahwa sejumlah warga Qatar terlihat memakai ban lengan dengan desain pro-Palestina pada laga saat Jerman kontra Jepang tersebut.
Banyak terdapat foto mereka yang beredar di Twitter dengan ban lengan syal keffiyeh hitam putih yang tentu identik atas perjuangan kebebasan Palestina.
Dan juga laman Reuters juga mengonfirmasi bahwa ada sejumlah orang yang memakai ban lengan Palestina. Ada juga yang memakai syal keffiyeh menjadi ikat kepala.
BACA JUGA:Unik Supporter Jepang Bersihkan Sampah Usai Laga Jepang Vs Jerman
Bahkan banyak juga dari mereka secara terang-terangan membawa bendera besar Palestina.
Adanya Polisi Moral Qatar
Negara Qatar Sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 selalu menerapkan prinsip-prinsip syariah yang tentunya sesuai dengan kebijakan negaranya. Terdapat berbagai aturan yang ditegakkan oleh polisi moral atau di sebut Gasht-e-Ershad. Aturan ini ada yang diterapkan khusus warga asli, dan ada juga yang diterapkan untuk turis.
Gasht-e-Ershad merupakan petugas penegak hukum, mereka dalam menjalankan tugasnya menyamar seperti warga biasa. Dan mereka tersebar di jalan-jalan untuk memastikan warganya mematuhi aturan yang telah diberlakukan.
Sumber: msn.com