Biaya Proyek MRT Jakarta North South Bengkak Rp4,5 Triliun, Jepang Tambah Investasi Rp37,1 Triliun

Biaya Proyek MRT Jakarta North South Bengkak Rp4,5 Triliun, Jepang Tambah Investasi Rp37,1 Triliun

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan keterangan pers soal biaya Proyek MRT Jakarta North South dan tambahan investasi jepang di Indonesia. -foto:humas kemenko perekonomian---

JAKARTA, RADAR PALEMBANG – Biaya proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta North South membengkak sebesar Rp4,5 triliun dari Rp22,5 triliun menjadi Rp26 triliun.

Menurut Menko Perekonomin Airlangga Hartarto,  terjadinya pmbengkakan biaya proyek MRT itu karena kompleksitas konstruksi dan kondisi laha yang tidak stabil.

‘’MRT Jakarta North South, masuk ke dalam area Kota Tua sehingga peril kehati-hatian,’’ungkap Airlangga usai rapat internal (Rapint) dengan Presiden Jokowo Widodo (Jokowi), Rabu 24 Agustus 2022, sebagai tertulis dalam siaran pers yang diterima media ini, Kamis, 25 Agustus 2022.

Airlangga menjelaskan, MRT Jakarta North-South sepanjang 12,3 km seluruhnya masuk di-underground. Berbeda dari yang sebelumnya yaitu 15,7 km yang terdiri dari 5,7 km underground dan elevated 10 km.

 BACA JUGA:BI Bersama Enam Bank Buka Khas Keliling Sosialisasi Uang Rupiah Kertas Emisi 2022

“Arahan Bapak Presiden tentu untuk melihat titik akhir daripada proyek ini.  Titik akhirnya MRT direncanakan di Ancol Barat masih ada beberapa masalah lahan,’’ujarnya.

Menurut Menko perekonomian itu, Presiden Jokowi meminta mempertimbangkan kembali titik akhir dari proyek MRT Jakarta North-South.

‘’Presiden minta dicarikan alternative lain seperti di wilayah Ancol ataupun di Marina. Tentu ini nanti diharapkan dari perolehan lahan baik dari Menteri ATR/BPN maupun Gubernur DKI,” ungkap Airlangga.

Tambahan Investasi Jepang di Indonesia

Rapint Menko Perekonomian dengan Presiden membahas tentang pembangunan infrastruktur dan peningkatan investasi di Indonesia.

Pemerintah terus mendorong investasi untuk menguatkan perekonomian nasional.

Airlangga menjelaskan, pada kunjungan Presiden Jokowi ke Jepang beberapa waktu lalu, sejumlah perusahaan negeri Sakura itu sudah komit menambah investasinya di Indonesia.

BACA JUGA: Sinyal Keberadaan Konsorsium Judi 303 Kaisar Sambo, Kapolri: Kami Sedang Dalami

Mitsubishi yang telah berkomitmen berinvestasi Rp10 triliun untuk Xpander EV.  Begitu juga dengan  Toyota Group yang akan menambah investasi sebesar 27,1 triliun rupiah selama tahun 2022-2026.

‘’Ada lagi beberapa investasi lainnya termasuk di sektor retail,’’ujar Airlangga.

Kemudian, dalam Rapint tersebut juga dilaporkan mengenai Pelabuhan Patimban yang akan terus dilanjutkan pada tahap ke dua tahun 2024-2025 dengan investasi sekitar 7,58 triliun rupiah dan juga persiapan untuk fasilitas tahap ketiga KPBU sebesar 3,86 triliun rupiah.

Selain itu, terkait kunjungan Presiden Joko Widodo ke Jepang, Menko Airlangga menyampaikan bahwa terdapat beberapa catatan yang disampaikan dalam Rapint tersebut.

BACA JUGA:Sidang Kode Etik Ferdy Sambo Hari Ini Berlangsung Tertutup , Dipimpin Komjen yang Paham Kitab Kuning

Pertama, terkait evaluasi Indonesian-Japan Economic Partnersip Agreement (IJEPA) yang diharapkan dapat selesai sebelum Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali.

Kedua, juga disampaikan dalam Rapint tersebut bahwa Pemerintah Jepang telah menerima sertifikasi new ISPO dan juga memperluas usulan akses pasar untuk produk tuna kaleng, kopi, produk laut, serta produk buah-buahan tropis seperti mangga, nanas, dan pisang.

“Ini diharapkan bisa masuk dalam general review IJEPA dimana post tarifnya bisa diperbaiki,” kata Menko Airlangga.

Menutup penjelasannya, Menko Airlangga menyampaikan terkait dengan proyek lain yaitu proyek LNG Masela, dimana Pemerintah diharapkan dapat menegosiasikan investasi yang direncanakan sekitar 287 triliun rupiah dari Shell.

 “Arahan Bapak Presiden ini untuk segera dinegosiasikan dan dicarikan investor baru termasuk mempertimbangkan sovereign wealth fund Indonesia (INA) untuk masuk dalam proyek tersebut,” pungkas Menko Airlangga. (yui)

 

 

Sumber: