Agrikultur Penopang Terbesar Ekonomi, Petani Sejahtera? Airlangga Jelaskan Prioritas Inklusif Keuangan
RADAR PALEMBANG – Sektror agrikultur penopang terbesar ekonomi nasional untuk kembali pulih setelah terperosok akibat berjangkitnya covid-19 dan geopolitik global yang sedang ‘gonjang-anjing.’
Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya meningkatkan kesejahteraan para petani, peternak, dan nelayan serta pelaku UMKM. Berbagai inisiatif program prioritas inklusif keuangan bagi semua kelompok masyarakat.
Salah satu kelompok sasaran prioritas keuangan inklusif sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 114 Tahun 2020 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) yakni pelaku UMKM, petani, peternak, dan nelayan.
Pemerintah berkomitmen untuk mengembangkan literasi keuangan dan keterampilan digital khususnya bagi petani, peternak, dan nelayan agar usaha agrikultur mereka bias lebih berkembang. Hal itu dilakukan lantaran, agrikultur penopang terbesar ekonomi nasional.
BACA JUGA:Hari Ke-2 Presiden di Medan, Jokowi Ungkap Pembicaraan Dengan Zelensky dan Putin
Salah satu upaya transformasi ekonomi yang inklusif dan produktif dengan meningkatkan transfer of knowledge dan teknologi serta pendampingan kemitraan.
“Peningkatan kualitas SDM menjadi kunci dari reformasi struktural menuju ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, sebagaimana mengutip dari siaran pers Kemenko Bidang Perekonomian, 7 Juli 2022.
Airlangga selaku Ketua Harian Dewan Nasional Keuangan Inklusif menyampaikan itu, saat member sambutan secara virtual pada acara Seminar Nasional Percepatan Inklusi Keuangan bagi Petani, Peternak, dan Nelayan – Parallel Event G20 Indo Livestock Expo & Forum 2022, Rabu (6/07).
Menurut Menko Airlangga, forum strategis tersebut dapat memberikan wawasan dan pengetahuan yang lebih mendalam tentang prioritas inklusif keuangan .
BACA JUGA:Ekonomi Indonesia Tetap Kokoh Pada 2022, Ini Analisis R&I Tentang Prospeknya
Gagasan inovatif dapat memberikan dampak berkelanjutan bagi strategi percepatan inklusi keuangan agar pemulihan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat cepat meningkat.
“Saya berharap forum yang mendorong kolaborasi. Inovasi ini menjadi momentum untuk dapat mengoptimalkan hasil produksi melalui pengelolaan supply dan demand yang baik. Mendorong regenerasi dengan melahirkan petani, peternak, dan nelayan milenial,” pungkas Menko Airlangga.
Turut hadir dalam acara tersebut Anggota DPR RI, Asisten Deputi Keuangan Inklusif dan Keuangan Syariah Kemenko Perekonomian. Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia. Direktur Pengembangan Inklusi Keuangan OJK, Direksi BUMN/BUMD Perbankan dan Penjaminan, dan mitra keuangan inklusif lainnya. (yui)
Sumber: