Ekonomi Indonesia Tetap Kokoh Pada 2022, Ini Analisis R&I Tentang Prospeknya

Ekonomi Indonesia Tetap Kokoh Pada 2022,  Ini Analisis R&I  Tentang Prospeknya

RADAR PALEMBANG- Ekonomi Indonesia akan tetap kokoh pada tahun 2022, meskipun ancaman risiko ekonomi global dapat menggoyahkan pasokan global. 

Rating and Investment Information, Inc/ R&I mendasarkan analisisnya tentang prospek ekonomi Indonesia , atas beberapa kebijakan yang telah dan diambil pemerintah.  

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melalui  Rahayu Puspasari, Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi, Kementerian Keuangan, menjelaskan poin-poin Analisis R&I tentang prospek ekonomi Indonesia. 

Menurut, ekonomi Indonesia tetap kokoh pada tahun 2022, sejalan dengan pelonggaran pembatasan mobilitas masyarakat. 

‘’Landasan lainnya adalah pemulihan permintaan eksternal, serta dukungan program stimulus Pemerintah,’’ujar Menkeu melalui  Rahyu Puspasar, sebagai tertuang dalam siaran pers Kementerian Keuangan, Selasa, 5 Juli 2022, sore. 

BACA JUGA:Digital Banking Unggul, BNI Raih Penghargaan The 1st Overall E-Banking Terbaik 2022

Pemerintah Indonesia berusaha menopang perekonomian meskipun ada ketidakpastian global yang mengakibatkan naikanya  harga-harga komoditas. 

Beberapa upaya pemerintah yang membuat R&I yakin ekonomi Indonesia tetap kokoh adalah; Pertama, meningkatkan belanja perlindungan sosial terutama untuk melindungi kelompok rentan. 

Kedua, kebijakan moneter Indonesia yang diperkirakan akan stabil dalam jangka waktu dekat yang akan berkontribusi positif terhadap perekonomian nasional. Ketiga, Pemerintah Indonesia memproyeksikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) riil di kisaran 4,8% sampai dengan 5,5% pada tahun 2022.  

Begiruju juga dari sisi eksternal. Meski sempat defisit hingga 2019, neraca transaksi berjalan Indonesia mulai mencatatkan surplus sejak 2021 hingga kuartal pertama 2022. 

BACA JUGA:IHK Sumsel Meningkat Tipis, Kepala BI: Optimisme Konsumen Cukup Kuat

Itu merupakan hasil dari  perbaikan neraca perdagangan selama ini. Kendati demikian, transaksi berjalan diperkirakan akan kembali defisit meski tetap terkendali karena tidak adanya perubahan struktur neraca perdagangan Indonesia. 

Dalam analisis R&I terhadap prospek ekonomi Indonesia, pendapatan negara pada tahun 2022 akan melebihi dari target yang telah ditetapkan Pemerintah. Faktor pendorongnya adalah naiknya harga-harga komoditas. 

BACA JUGA:Risiko Ekonomi Global Meningkat, Daya Beli Masyarakat Terancam, Begini Strategi Kemenkeu

Sumber: