BANNER PEMUTIHAN PAJAK
Banner Honda PCX 160 2025

Domestic Highlights Hari Ini, BEI Rilis Rata-rata Transaksi Harian Pekan Lalu Naik Jadi Rp 16,6 Triliun

Domestic Highlights Hari Ini, BEI Rilis Rata-rata Transaksi Harian Pekan Lalu Naik Jadi Rp 16,6 Triliun

Bursa Efek Indonesia atau BEI merilis rata-rata nilai transaksi harian sepanjang pekan lalu naik menjadi Rp16,60 triliun.--

PALEMBANG, RADARPALEMBANG.ID - Perkembangan dari pasar saham domestik pada akhir pekan lalu (16/5) menunjukkan IHSG ditutup menguat sebesar 4,01 persen (wtd) ke posisi 7.106,53 dari penutupan pekan sebelumnya (9/5) pada level 6.832,80. 

"Rata-rata nilai transaksi harian sepanjang pekan lalu naik dibandingkan pekan sebelumnya, yakni menjadi Rp16,60 triliun dari sebelumnya Rp13,33 triliun,"tulis Bursa Efek Indonesia atau BEI dalam laporannya yang diterima radarpalembang.id, Senin 19 Mei 2025.

Dengan demikian, tulis BEI, rata-rata nilai transaksi harian sejak awal tahun senilai Rp12,67 triliun. 

Sementara itu, tulis BEI, sepanjang pekan lalu investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp5,05 triliun. 

BACA JUGA:Domestic Highlights Hari Ini, Rencana Ekspor Beras 2.000 Ton ke Malaysia Setiap Bulannya dan Data ULN RI 2025

BACA JUGA:Domestic Highlights Hari Ini, Nilai Transaksi Kemarin Nyaris Rp18 Triliun dan Rilis BI Data Penjualan Eceran

"Secara akumulatif, investor asing membukukan net sell senilai Rp48,80 triliun sejak awal tahun,"tulis BEI. 

Rupiah berdasarkan kurs Bloomberg terapresiasi ke level Rp16.440/USD dari sebelumnya sebesar Rp16.515/USD.

Selain itu, Bursa Efek Indonesia atau BEI juga merilis beberapa informasi ekonomi penting selama sepekan kemarin.

Pertama, BI mencatat ULN Indonesia pada triwulan I-2025 mencapai USD430,4 miliar, tumbuh 6,4 persen (yoy). 

BACA JUGA:Domestic Highlights Hari Ini, BEI Rilis Rata-rata Nilai Transaksi Harian Pekan Lalu Tembus Rp13,33 Triliun

BACA JUGA:Domestic Highlights Hari Ini, 5 Informasi Penting, BI Rilis Data Pengguna QRIS dan Cadangan Devisa

Struktur ULN RI tetap sehat dengan rasio terhadap PDB sebesar 30,6 persen yang dominasi utang jangka panjang.

Kedua, BI merilis Kreditur terbesar ULN Indonesia per Maret 2025 adalah Singapura dengan nilai USD56,22 miliar. 

Sumber:

Berita Terkait