BANNER PEMUTIHAN PAJAK
Banner Honda PCX 160 2025

Ojol Tolak Merger Gojek-Grab, Khawatir Pemutusan Mitra

Ojol Tolak Merger Gojek-Grab, Khawatir Pemutusan Mitra

Penolakan marger dua ride-hailing terbesar di Indonesia ramai datang dari para ojek online (ojol) yang khawatir akan menyebabkan banyak pemutusan mitra--

PALEMBANG, RADARPALEMBANG.ID - Penolakan marger dua ride-hailing terbesar di Indonesia ramai datang dari para ojek online (ojol) yang khawatir akan menyebabkan banyak pemutusan mitra.

Salah satu asosiasi ojek online (ojol) yang menolak marger antara Gojek dan Grab yakni Garda Indonesia, mereka khawatir angkah tersebut bisa berdampak buruk untuk mitra driver. 

Ketua Umum Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono menegaskan, pihaknya sejak awal menolak rencana Grab 'mencaplok' bisnis Gojek di dalam negeri.

Bahkan, dia dan rekan-rekannya di asosiasi telah menyuarakan sikap secara terbuka.

BACA JUGA:Surati Prabowo Tolak Merger Grab-GoTo, Ojol Palembang: Driver Terdampak, Aplikator Lokal Hilang

BACA JUGA:THR Ojol Tak Sesuai Harapan, SPAI Ngadu ke Kemenkker, Ini Kata Gojek

"Secara resmi Presidium Nasional Gabungan Aksi Roda Dua menolak keras mega akuisisi atau merger Gojek dan Grab," ujar Raden Igun melalui keterangan resminya, Selasa 13 Mei 2025.

Setidaknya ada 3 alasan utama yang melatar belakangi penolakan para Ojol terhadap rencana marger Gojek-Grab seperti dikemukakan oleh Igun berikut ini:

Pertama, para  mitra driver se-Indonesia khawatir bisa terdampak efisiensi besar-besaran di masa depan. 'Pasukan hijau' tersebut berpeluang diputus kemitraan sepihak.

Kemudian yang kedua, kinerja Grab dan Gojek sejauh ini belum sepenuhnya optimal. Sehingga, ketika mereka bersatu, situasinya dikhawatirkan akan makin memburuk.

BACA JUGA:Menkominfo Enggan Penuhi Tuntutan Koalisi Ojol Nasional Soal Penutupan Aplikasi Gojek dan Grab, Ini Alasannya

BACA JUGA:Nana Mirdad Kesal Diteror Tagihan Paylater Ojol, Diperlakukan Bak Nasbah Pinjol

Menurut Igun, mereka seharusnya bisa menjamin kesejahteraan mitra sebelum memutuskan merger.

"Ketiga, (merger Gojek-Grab) akan menimbulkan persaingan usaha yang tidak sehat, lalu (memicu) terjadinya monopoli dalam bidang usaha ride-hailing di Indonesia," kata Igun.

Sumber: