Surati Prabowo Tolak Merger Grab-GoTo, Ojol Palembang: Driver Terdampak, Aplikator Lokal Hilang
Presiden Prabowo Subianto --
PALEMBANG, RADARPALEMBANG.ID - Para mitra driver ojek online (ojol) dan taksi online (taksol) yang tergabung dalam komunitas Doa Pejuang Orderan (DPO) Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) mengirim surat terbuka kepada Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.
Mereka mendesak Presiden untuk turun tangan demi melindungi kedaulatan ekonomi digital dan pertahanan karya anak bangsa dari dominasi asing, dalam hal ini aplikator dari luar negeri.
Nursah, Perwakilan Mitra DPO Palembang, mengatakan bahwa pihaknya menyampaikan, surat terbuka kepada Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto sebagai bentuk pernyataan terhadap rencana akuisisi Gojek oleh Grab atau rencana merger.
BACA JUGA:Kejati Sumsel Periksa Basyaruddin Akhmad, Terkait Korupsi Pasar Cinde Palembang
“Kami sebagai mitra Gojek sangat-sangat memohon perhatian kepada Bapak Presiden untuk membantu kami agar GoTo tetap menjadi karya anak bangsa yang sangat kami cintai dan banggakan,” katanya kepada jurnalis di Palembang, Minggu (11/5).
Beberapa alasan penolakan yakni akuisisi ini akan menghilangkan eksistensi layanan lokal.
Selain itu, data pribadi driver dan konsumen akan dikuasai oleh perusahaan asing.
“Atribut driver dan budaya kerja lokal akan tergerus. Lalu kemandirian digital dan ekonomi bangsa akan terancam,” katanya.
BACA JUGA:Terbaru, Ini Rute Penerbangan Bandara SMB II Palembang Usai Kembali Berstatus Internasional
Sebab itu, para driver Gojek Palembang menyampaikan keberatan.
“Kami meminta agar GoTo tetap berada di tangan anak bangsa dan tidak berpindah ke negara asing yang kami sangat ragu dampaknya bagi ekonomi bangsa. GoTo menjadi tempat kami para driver untuk bergantung hidup dan ekonomi kami.”
Gelombang penolakan juga datang di berbagai daerah seperti Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Bandung, Jawa Barat (Jabar). Bahkan baru-baru ini Koalisi Ojol Nasional (PN-KON) juga tegas menolak potensi merger atau akuisisi tersebut.
Dalam siaran pers, Ketua KON, Andi Kristiyanto menekankan kekhawatiran jka akuisisi Grab terhadap GoTo terjadi.
BACA JUGA:Ombudsman Sumsel Kawal Ketat SPMB Tahun 2025, Upaya Pencegahan Maladministrasi di Sekolah
Sumber:


