Rejeki Merambat dari Tanaman Rambat Bunga Telang Ibu-ibu Rumah Tangga UMKM Sugih Waras Sejahtera

Kamis 31-10-2024,17:20 WIB
Reporter : David Karnain
Editor : David Karnain

Selain jadi bahan baku pembuatan minuman herbal bunga telang, hasil produksi madu lebah klanceng ini juga diminati oleh pelaku usaha pengobatan tradisional di Palembang.

“Langganan beli madu klanceng kami, pembeli dari (Jalan) Kebun Bunga (Palembang), biasanya kebanyakan dari pengobatan tradisional,”jelas dia.

Biasanya, sambung dia, pengobatan tradisional itu memanfaatkan untuk pengobatan anti kanker, setiap minggu pasti beli, paling minimal 10 kilogram dari kelompok kita.

Sebagai kelompok UMKM, Sugih Waras Sejahtera atau Sutra secara bertahap membina bisnisnya sebagai tambahan penghasilan bagi para ibu-ibu rumah tangga lorong Nangka RW 02.


Yulia Pangestu, ketua UMKM Sugih Waras Sejahtera, binaan Pertamina Patra Niaga AFT SMB II sedang perlihatkan minuman hasil olahan bunga telang.-Salamun/radarpalembang.id.disway-

Iseng Jadi Bisnis Sampingan

Ketika dikunjungi Kembali oleh penulis, Yulia Pangestu, ketua kelompok UMKM Sutra (Sugih Waras Sejahtera), Minggu 27 Oktober 2024 bercerita awal mula tanaman telang dari sekedar bantuan hingga menjadi usaha sampingan.  

Semua bermula dari keisengan para ibu rumah tangga, menghiasi pekarangan rumah bukan dengan bunga warna warni terlihat cantik di pekarangan rumah tapi justru meramaikan memilih tanaman obat-obatan.

“Awalnya toga (Tanaman Obat Keluarga), merambat ke tanaman lainnya termasuk ke budidaya lebah,”kata dia.

Yulia menceritakan tak hanya dirinya, tren ini juga merambat ke tetangga di sekitar rumahnya, terutama di Lorong Nangka RW 02.

Sejujurnya, bunga telang bukanlah tumbuh di Desa Sugih Waras Kelurahan Talang Jambe, Kecamatan Sukarame, Kota Palembang.

Adapun bibit bunga telang, ibu-ibu rumah tangga berasal dari kelompok wanita tani UMKM Sutra (Sugih Waras Sejahtera) dari pihak pemerintah.

“Bunga telang, bibitnya dulu minta di Balitbang, jadi kita mengajukan diri sebagai kelompok wanita tani di 2018,”jelas dia.

Sebagai pengalaman, dirinya bersama kelompok wanita tani, bukan sekali atau dua kali meminta bibit di Balitbangda.

“Di Balitbangda, mau minta bibit apa aja ada, mulai cabai, terong dan lainnya. Dan kami memang rajin minta,”jelas dia.

Khusus bunga telang, ia mengingat pada 2018 lalu ditawarkan opsi tersebut. Kala itu, Yulia Pangestu mengaku sedikit aneh, kok bisa bunga telang dibuat minuman.

Kategori :