PALEMBANG, RADARPALEMBANG.ID - Banyak mitos mobil matic yang beredar di masyarakat. Mulai dari harganya yang mahal, hingga mobil yang tidak punya tenaga.
Mitos mobil matic ini sudah berkembang sejak lama, hingga ada masyarakat yang benar-benar mempercayainya. Padahal, berkat kemajuan teknologi, semua mitos mobil matic sudah terbantahkan.
Setidaknya ada delapan mitos mobil matic yang berkembang saat ini, berikut ulasannya:
BACA JUGA:Mitos atau Fakta? Ganti Ban Motor Utamakan Bagian Belakang Dulu, Cari Tau Yuk!
Sering Dicap Boros Bahan Bakar
Mitos pertama yang paling umum adalah mobil matic sering dicap boros bahan bakar. Pada zaman dahulu, teknologi tidaklah secanggih sekarang. Hal ini membuat mobil otomatis menjadi kurang efisien terhadap penggunaan bahan bakar.
Akan tetapi, mobil terbaru masa kini telah memiliki teknologi canggih pembakaran injeksi. Teknologi ini juga disertai dengan berbagai sensor dan ECU sehingga penggunaan bahan bakar menjadi lebih hemat.
Di sisi lain, mobil Multi Purpose Vehicle (MPV) matic bahkan hanya mengonsumsi 1 liter saja untuk menempuh perjalanan sepanjang 12 kilometer atau perbandingannya setara dengan 1:12. Tentu cukup hemat, bukan?
BACA JUGA:Segera Ganti Busi Mobil Kamu Kalau Mengalami 4 Masalah Ini, Nomor 1 Paling Sering Terjadi
Bahkan jika dibandingkan dengan mobil manual, kendaraan berteknologi injeksi ini jauh lebih irit. Sementara itu, konsumsi bahan bakar pada mobil manual sangat bergantung pada pengemudi.
Jika Anda sering mengoperasikan mesin pada putaran tinggi, konsumsi bahan bakar bisa menjadi lebih boros dibandingkan dengan mobil otomatis.
Biaya Perawatan yang Mahal
Mitos yang kedua adalah biaya perawatan mobil otomatis seringkali dianggap mahal dan cukup rumit. Namun, mitos ini tentu tidaklah benar sebab masyarakat sudah mulai sadar mengenai pentingnya perawatan mobil.
BACA JUGA:Berikut Tips Nyaman Berkendara Saat Cuaca Panas, Begini Caranya
Jika Anda merawat mobil sesuai dengan ketentuan pabrik, daya tahan kendaraan otomatis bisa saja akan seawet mobil manual. Memang tidak dipungkiri, biaya reparasi transmisi otomatis umumnya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan transmisi manual.