PALEMBANG, RADARPALEMBANG.COM - Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) pada bulan Mei 2024 mengalami inflasi sebesar 0,06 persen (mtm).
Angka inflasi tersebut menurun dibandingkan bulan April 2024 yang mengalami inflasi sebesar 0,43 persen (mtm).
"Secara tahunan, realisasi inflasi Sumsel tercatat menurun menjadi sebesar 2,98 persen (yoy) dari bulan sebelumnya (3,12 persen yoy),"kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan, Ricky P. Gozali, Jumat 7 Juni 2024.
Perkembangan tersebut juga sejalan dengan inflasi nasional yang menurun menjadi sebesar 2,84 persen (yoy) dibandingkan bulan sebelumnya (3 persen yoy).
BACA JUGA:BI Sumsel Sebut Bawang, Emas dan Tarif Angkutan Penyumbang Inflasi April 2024 Sebesar 0,43 Persen
Ada 4 komoditas utama penyumbang inflasi pada bulan ini adalah cabai merah, emas perhiasan, bawang merah dan gula pasir.
Keempat komoditas tersebut memberikan andil pada inflasi Mei 2024 sebesar 0,10 persen, 0,08 persen, 0,07 persen dan 0,03 persen secara berturut-turut (BPS, 2024).
"Peningkatan harga cabai dan bawang merah disebabkan oleh curah hujan yang tinggi di daerah sentra yang mengganggu produksi dan distribusi komoditas tersebut,"ungkap dia.
Adapun, sambung dia, kenaikan harga emas perhiasan dipengaruhi oleh sentimen eksternal.
BACA JUGA:Warga Palembang Dihimbau untuk Tidak Panic Buying Jelang Lebaran 2024, Inflasi Stabil di 2,63 Persen
Di sisi lain, kenaikan harga gula pasir disebabkan oleh mundurnya musim giling tebu.
Kondisi tersebut membuat kebutuhan gula masih mengandalkan stok awal tahun yang tersedia.
"Inflasi Sumatera Selatan yang terkendali tidak terlepas dari upaya Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sumsel dalam mengendalikan inflasi," jelas dia.
Pada Mei 2024, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan terus melanjutkan komitmennya dalam pengendalian inflasi khususnya pada komoditas pangan bergejolak (volatile food).
BACA JUGA:Ratu Dewa Pastikan Ekonomi dan Inflasi Palembang Terkendali Jelang Ramadan