PALEMBANG, RADARPALEMBANG.COM - Starbucks menjadi salah satu brand utama gerakan Boycott, Divestment, Sanctions (BDS) atau Boikot, Divestasi, Sanksi yang berlangsung secara global.
Saat ini, sudah ada 35.711 gerai Starbucks yang tersebar di seluruh dunia.
Starbucks masuk ke Indonesia sejak tahun 2001, setelah Starbucks menyeleksi 200 perusahaan calon mitra di Indonesia.
PT Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI) terpilih menjadi mitra Starbucks.
BACA JUGA:Ribuan Warga Palembang Gelar Aksi Damai, Kecam Agrasi Israel ke Gaza Palestina
Melalui PT Sari Coffee Indonesia, Starbucks membuka dan mengoperasikan kedai kopi pertamanya berada di Plaza Indonesia, Jakarta.
Saat ini, Starbucks memiliki lebih dari 400 cabang di seluruh Indonesia, yang tersebar di berbagai kota besar.
Seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Bali. Salah satu keunikan Starbucks di Indonesia adalah adaptasi menu.
Meski tetap menyajikan minuman khas seperti Caramel Macchiato atau Frappuccino, Starbucks Indonesia juga menawarkan kreasi lokal.
BACA JUGA:CATAT! Ini Produk Pro Israel Mulai dari Susu Bayi, Kosmetik, Makanan dan Minuman hingga Bumbu Dapur
Aksi boikot tersebut nampaknya mempengaruhi gerak saham PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) selaku induk dari PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) yang menjadi pengelola gerai Starbucks di Indonesia.
Saham MAPI dalam sebulan terakhir tercatat anjlok 19,60 persen atau 390 poin ke harga Rp 1.600 per lembar saham dari Rp 1.990 per lembar saham pada 6 Oktober 2023.
BDS adalah gerakan kebebasan, keadilan, dan kesetaraan yang dipimpin Palestina. BDS menjunjung tinggi prinsip sederhana bahwa warga Palestina berhak atas hak yang sama seperti umat manusia lainnya.
BDS mengajak memboikot perusahaan Israel dan internasional yang terlibat dalam tindakan pelanggaran hak-hak Palestina.
BACA JUGA:Ini Resto Cepat Saji yang Diboikot, Domino’s Pizza Disebut Pro Israel, Apa KFC Termasuk?