''Strarbucks merupakan perusahaan publik. Segala bentuk sumbangan korporasi harus dilaporkan secara terbuka tiap tahunnya,'' demikian pernyataan resmi perusahaan minuman kopi internasional itu di laman resminya.
Tak hanya konflik Israel dan Palestina, Strabucks juga pernah membuat kontroversi dengan pernyataannya yang memberikan dukungan terhadap LGBT.
Pada 2016 lalu, Marketing Communications & CSR Manager, PT Sari Coffee Indonesia, selaku pemegang lisensi Starbucks Indonesia, Yuti Resani, mengatakan pihaknya tetap menghargai keragaman dan kesetaraan dan berkomitmen sejalan dengan kebijakan manajemen Starbucks.
"Starbucks menghargai keragaman dan kesetaraan, dan kami berkomitmen untuk menyediakan lingkungan yang inklusif dan ramah untuk semua partners (pegawai Starbucks) dan pelanggan kami," ujar Yuti dikutip dari republika.com