Pada waktu sedang menemani pengasuhnya berjualan di pasar, seorang lelaki tiba2 berusaha untuk menusuknya. Tetapi untungnya dia selamat, dan hanya bagian pundaknya saja yang terluka. Setelah kedua orang tuanya meninggal, pamannya yang sekarang menjadi Gubernur Xiangzhou mengambilnya dan mengasuhnya sebagai anak sendiri.
Mendengar kisah yang dituturkan istrinya, Wei Gu pun terperanjat kaget. Roman mukanya berubah. Ketika ditanyakan apakah ibu susunya yang berjualan sayur di pasar itu sebelah matanya buta, sang Istri meng-iyakan.
Begitupun juga ketika dicocokkan dengan tanggal peristiwa itu terjadi, dan ternyata sama! Tak terelakkan lagi, bahwa istrinya ini ternyata adalah bocah perempuan yang pernah ingin dibunuhnya 14 tahun silam, di pasar sayur kota Songcheng.
BACA JUGA:Apa itu Tradisi Tingjing? Salah Satu Prosesi Pada Saat Lamaran Jess No Limit dan Sisca Kohl
Dalam penyesalannya, Wei Gu pun lalu menceritakan kisahnya, mulai dari pertemuannya dengan seorang pak tua aneh di suatu malam di kota tersebut. Sampai ia menyewa seseorang untuk membunuh bocah perempuan, yang dikiranya seorang anak penjual sayur bermata satu, yang sekarang telah menjadi istrinya.
Dia sekarang baru yakin, bahwa pak tua itu ternyata adalah seorang Dewa, yang telah merangkai jodoh mereka. Malam itu juga, dia bersama istrinya lalu mengadakan sembahyang di halaman rumah untuk mengucapkan terima kasih kepada pak tua, yang ternyata adalah Dewa Yue Lao.
BACA JUGA:Apa Itu Sembahyang Tebu (Pai Ti Kong )? Salah Satu Tradisi Suku Hokkian
Kisah ini kemudian menyebar, dan diturunkan dari jaman ke jaman. Yue Xia Lao Ren (月下老人) kemudian dipuja sebagai Dewa yang mengatur perjodohan umat manusia, dan mengurus kisah percintaan diantara mereka. Pemujaan-Nya kemudian tersebar luas ke seantero Negeri.
Di Tiongkok, hampir di tiap kota terdapat kelenteng yang secara khusus memuja Dewa Yue Lao Gong (月老公) ini. Salah satunya yang terkenal adalah yang terdapat di Kota Hangzhou, Zhejiang.
Sementara di Taiwan, kelenteng pemujaan Yue Lao Gong yang paling terkenal adalah di Guan Yin Ding, tepatnya di Kelenteng Tian Hou Gong, Tainan.
Dewa Yue Lao disebut juga Yin Yan Lao Ren (姻緣老人) atau Yin Yan Gong (姻緣公). Beliau secara khusus mengurus sebuah buku yang memuat perjodohan. Pria dan wanita yang telah tercatat dalam “buku jodoh” itu boleh menjadi suami istri di dunia.
BACA JUGA:Renovasi Selesai, Kelenteng Cit Ce Law Gelar Ritual Khokun
Ini adalah sebuah cerita rakyat yang disampaikan dari generasi ke generasi hingga kini. Bagi yang ingin tahu wajah Yue Lao, bisa melihatnya di ‘Repulse Bay’ Hongkong, yang membelakangi pantai berpasir putih nan indah.
Pada masa kini, bagi pria dan wanita yang masih single bisa bersembahyang di depan altar Yue Lao untuk meminta jodoh. Demikian pun bagi yang sudah berpacaran (relationship), juga bisa bersembahyang di altar-Nya, agar diberikan jalan yang baik hingga bisa langgeng sampai ke tahap pernikahan.
“Sementara bagi pasangan yang akan menikah, mereka dianjurkan untuk bersembahyang di depan altar Yue Lao sambil membawa kain merah, agar Yue Lao bisa segera mengikat jodoh mereka.”
BACA JUGA:Kelenteng Marga Bee Rayakan Hut Dewi Kwan Im
Konon ada satu kepercayaan, kalau asap hio yang di tancapkan oleh pasangan muda/i di depan altar Yue Lao bersatu dan naik membumbung bersama, maka pasangan ini memperoleh restu dari Dewa Yue Lao untuk menjadi suami-istri.