Jadi dari sayap partai kita ada kuota untuk anak muda. Nah hasil Pemilu (2019) kemarin pun bisa dilihat bahwa anggota legislatif dari Gerindra itu mulai dari tingkatan kabupaten/kota, provinsi sampai DPR RI itu banyak anak-anak muda.
Kalau di provinsi, kabupaten/kota rata-rata milenial yang jadi.
Artinya kuota pencalonan khusus bagi anak muda sudah dijalankan Gerindra?
Iya, kita melihat bahwa anak-anak muda ini yang banyak bergerak di lapangan dan banyak komunitasnya. Kita sudah buktikan dengan banyak keterpilihan pemilih pemula atau anak muda di Partai Gerindra.
Ini nanti yang di kabupaten/kota itu anggota atau pimpinan DPRD-nya muda-muda. Di DPR kita ada anggota DPR RI umurnya 24 Kalau tidak salah, ya.
24 tahun juga dipercaya menjadi ketua Gerindra di satu provinsi.
Mayoritas anak muda mengambil informasi seputar politik dari media sosial, bagaimana Gerindra memanfaatkan itu?
Akun Gerindra, kan, proaktif sekali di medsos? Itu tadi saya bilang, kita harus masuk ke dunia milenial. [Akun media sosial] kita juga tidak terlalu kaku.
Jadi ada ide bahwa admin jangan sekadar admin tapi kan admin harus menanggapi ini dan ini. Ya sudah jalan saja coba.
Ternyata hasilnya bagus. Gerindra punya tim khusus untuk mengelola medsosnya? Ya, kalau kita kan memang ada di bidang media sosial yang melakukan pemantauan, pengarahan, monitoring, namanya anev [analisis evaluasi], itu dilakukan terus.
Ya itu hal-hal yang kita kerjakan yang mungkin tidak kelihatan. Bagaimana pandangan Prabowo terhadap pemilih muda (generasi Z dan milenial) dan seperti apa konsep pelibatannya? Milenial dan gen Z itu harapan bangsa dan negara. Di Gerindra itu ada yang namanya "Gerinda Masa Depan" (GMD).
Gerindra Masa Depan itu terdiri dari gen Z yang dipersiapkan untuk menjadi penerus Gerindra yang akan datang.
Mereka kemudian diajari berpolitik, apa dan bagaimana politik, berpolitik dengan santun, bagaimana implementasinya langsung ke masyarakat dan itu kita terjunkan terus.
Sampai hari ini Gerindra Masa Depan itu sudah lumayan kelulusannya sudah ribuan.