Berdasarkan hasil riset Centre for Strategic and International Studies (CSIS), proporsi pemilih muda yang terdiri atas generasi Z dan milenial mendekati 60 persen pada pesta demokrasi mendatang.
Dominannya pemilih muda di Pemilu 2024 mengharuskan partai politik beradaptasi agar bisa mengisi ceruk tersebut.
Bila parpol bisa mengisi ceruk anak muda maka potensi kemenangannya cukup besar, baik dalam ranah Pileg maupun Pilpres.
Sisi lain, elektabilitas Prabowo Subianto maupun Partai Gerindra kerap bertengger di posisi teratas saling salip dengan Ganjar Pranowo dan PDI Perjuangan.
Hal itu terlihat dalam hasil riset Lembaga Survei Indonesia (LSI) periode 31 Maret hingga 4 April 2023. Dalam survei itu, Prabowo menempati urutan pertama dengan raihan 30,3 persen, di posisi kedua ada Ganjar Pranowo yang mendapat skor 26,9 persen.
Lalu di urutan ketiga ada Anies Baswedan dengan peroleh 25,3 persen. Sementara untuk tingkat keterpilihan partai politik, PDI Perjuangan menempati posisi teratas dengan skor 17,7 persen, diikuti Gerindra 12,8 persen, Golkar 7,8 persen dan lain-lain.
Wawancara ini ingin melihat hubungan kausal elektabilitas Prabowo dan Gerindra dengan upayanya mendekati ceruk pemilih muda. Berikut petikan wawancara kami dengan Dasco.
Bagaimana strategi Partai Gerindra untuk menggaet pemilih muda (generasi Z dan milenial) di Pemilu 2024, ini angkanya besar hampir 60 persen? Ya, kita sadar bahwa pemilih pemula itu sekitar hampir 60 persen, sehingga kita di lapisan paling bawah juga menciptakan program-program khusus untuk anak-anak muda.
Segmen anak muda itu lebih banyak digarap oleh sayap partai yang memang berorientasi kepada pemilih pemula, kita ada itu.
Dengan kemajuan teknologi, kita lihat kesukaan anak muda apa. Kita bikin hal-hal yang membuat mereka tertarik.
Saya enggak mau buka terlalu dalam strategi kami, tapi dengan angka elektabilitas partai yang terus naik atau Pak Prabowo yang terus naik, kita sama-sama tahu bahwa calon pemilih ini hampir 60 persen milenial.
Artinya dengan elektabilitas yang semakin naik ini menurut kami hampir tepat pada sasaran, sehingga kami akan meningkatkan lagi apa yang sudah kami lakukan.
Apa program konkret yang sudah dilakukan Gerindra untuk menggarap pemilih muda? Kami tahu dan mengerti apa yang disukai oleh pemilih pemula dari apa dunia mereka.
Contohnya, kita melakukan apa yang mereka suka dan kita masuk ke dunia mereka, itu saja, konkretnya seperti itu.
Contohnya banyak, nanti kalau kita diikutin partai yang lain kan rugi. Karena kami menciptakan formula itu, ya, melakukan yang pemilih pemula suka dan masuk ke dunia pemilih pemula itu tidak gampang.
Kami melakukan observasi cukup lama. Tanpa pemilih pemula ini sadar kalau kita terang-terangan 'yuk kita Pemilu, yuk kita pilih Prabowo, yuk kita ini,' mereka pasti akan antipati lebih dahulu.