Kita akan masuk dan melibatkan mereka. Mereka terlibat tanpa kemudian merasa terpaksa.
Mereka melakukan kegiatan-kegiatan yang disukai tetapi kita juga melakukan pendekatan-pendekatan yang mereka suka juga.
Kira-kira seperti itu, sehingga alhamdulillah ini tergiring. Nah, saya enggak bisa buka dong entar ditiru yang lain.
Apakah pendekatan kepada pemilih muda ini hanya gimik belaka tanpa program konkret? Tidak.
Kita kan tahu bahwa pemilih pemula ini potensial suaranya, sangat besar, sehingga kita serius menggarap itu. Namun, kita tahu bahwa pemilih pemula itu akan sebal kalau kita ngomong kok kita akan lakukan ini untuk pemilih pemula, mengambil hati dan suara, pasti mereka sebal.
Kita tidak pernah ngomong begitu kok. Kita masuk dan melakukan yang mereka suka, kita masuk ke dunia mereka.
Preferensi pemilih muda telah bergeser, kini mereka menginginkan sosok pemimpin yang jujur dan antikorupsi. Bagaimana Anda melihat fenomena ini?
Kami melakukan survei yang sama sebenarnya, apa sih yang diharapkan oleh pemilih pemula terhadap calon presiden yang akan datang atau pemimpin Indonesia?
Untuk itu, kami melakukan program-program, sudah kita simulasi cara apa yang paling tepat untuk menyampaikan pesan kepada para pemilih pemula.
Silakan mereka melakukan kegiatan mereka, silakan mereka melakukan aktivitas mereka dengan tenang, silakan mereka bermimpi dengan mimpi-mimpi yang banyak untuk kemajuan, tapi percayakan pemimpin yang akan memimpin negaranya kepada ini (Prabowo), misalnya gitu.
Itu kita ada. Simulasi-simulasi yang dilakukan itu menurunkan beberapa strategi yang kita jalankan, sehingga kami bukan mau ngomong gegabah bahwa strategi itu pas, tapi paling tidak mendekati.
Kalau dilihat dari elektabilitas kenaikan suara partai maupun Pak Prabowo itu nanti kan biasanya kan lembaga survei atau surveyor kan tahu dan bisa kelihatan ceruk suara anak muda itu berapa persen dari hasil survei.
Apakah Gerindra dan Prabowo menjadikan prinsip antikorupsi sebagai platform bersama?
Saya rasa semua partai juga kan rata-rata memang begitu bahwa memang kan [korupsi] bukan budaya yang baik dan kita komit melakukan itu.
Animo pemilih muda untuk aktif dalam politik formal seperti ikut Pileg dan Pilkada lumayan baik hampir 15 persen menurut survei CSIS.
Apakah Gerindra mengakomodir itu atau membuka kuota pencalonan khusus untuk anak muda?