Penjelasan Anies Baswedan Soal Perjanjian Politik Sama Prabowo dan Utang Rp50 Miliar, Konteksnya Pilpres 2019

Sabtu 11-02-2023,16:40 WIB
Editor : Yurdi Yasri

Sebaliknya, jika terpilih dan kontestasi tentu dia tidak akan bisa bekerja untuk mencari uang mengembalikan utang yang digunakan untuk logistis Pilgub DKI Jakarta itu. 

‘’Setelah terpilih dan dilantik sebagai Gubernur, artinya saya akan fokus bekerja  menjalankan program-program pemerintah, membangun Jakarta. Artinya ini tidak memungkinkan saya bekerja di tempat lain, mencari uang untuk mengembalikan utang logistik kontenstasi politik,’’jelasnya. 

Penjelasan Surdirman Said Tentang Janji Politi Anies 

Penjelasan Anies Baswedan di Chanel Youtube Merry Riana  didukung oleh penjelasan Sudirman Said dalam Chanel Youtube Karni Ilyas Club, yang tayang pada Jumat, 10 Februari 2023.  

BACA JUGA: Reshuffle Kabinet, Jokowi Depak 3 Menteri Nasdem Menguat, Koalisi Perubahan Makin Kokoh, Jalan Anies Lempang

Pada menit ke 34, Sudirman Said menjelaskan soal perjanjian politik dan perjanjian utang Anies senilai Rp50 miliar. 

‘’Saya punya kapasitas dan legasi untuk menjelaskan ini karena dalam Pilgub DKI Jakarta saya adalah tim pemenangan Anies Baswedan,’’ujar Sudirman. 

Sudirman mengaku tidak merasa ada sebuah perjanjian politik antar Anies dan Prabowo.  Menjelang Pipres 2019, Sudirman diminta Prabowo membujuk Anies Baswedan untuk menjadi Cawapres. 

BACA JUGA:Dilema, Sikap NasDem Menjelang Reshuffle Kabinet 2023, Tetap di Pemerintahan atau Batalkan Pencapresan Anies

‘’Menjelang Pilpres 2019, kan ada upaya dari beberapa parpol untuk membentuk poros ketiga selain, Jokowi dan Prabowo. Kelompok yang mau membentuk poros baru ini, menggadang-gadang Anies sebagai Capres,’’ujarnya. 

Akan tetapi lanjut Sudirman, Anies Baswedan menolak pinangan itu. Penolakan itu dia sampaikan baik kepada  Prabowo maupun kepada kelompok partai yang mau membentuk poros ketiga di Pilpres 2019.

‘’Jawaban Anies sama. Saya mau menuntaskan tugas di Jakarta untuk lima tahun ke depan. Saya tidak ingin berkhianat kepada Pak Prabowo dalam arti menjadi penghalang bagi Pak Probowo.  Itu konteksnya Pilpres 2019. Tidak mungkin perjanjian politik itu berlaku seumur-umur atau sepanjang masa,’’imbuh Sudirman. 

BACA JUGA:Soal Koalisi Perubahan, Fauzi Amro: Insya Allah PKS Deklarasi Dukung Anies Baswedan

Bagaimana dengan perjanjian utang yang Rp50 miliar itu? Sudirman sebagai tim pemenangan pada waktu itu, mengaku ikut mendorong adanya pinjaman Rp 50 miliar itu. 

Kondisi waktu, lanjut Sudirman begitu pasangan Cagub-Cawagub terbentuk, lapangan mulai bergerak sementara tim pemenangan tidak punya uang. 

‘’Memang tidak punya uang waktu itu. Pak Anies juga tidak punya uang. Saya sebagai tim yang membantu pemenangan juga tidak bisa menyumbang uang karena bukan dari latar belakang pengusaha,’’ujarnya. 

Kategori :