PALEMBANG, RADARPALEMBANG.COM – Pemerintah meningkatkan alokasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada tahun 2023 menjadi Rp470 triliun dan sebesar Rp585 triliun pada tahun 2024 untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah(UMKM).
Pemerintah juga telah menetapkan cara syarat terbaru bagi UMKM untuk mendapatkan dana murah dari kredit berbunga rendah yaitu KUR. Alasan meningkatkan nilai alokasi KUR 2023 agar terjadi akselarasi dan aktivitas ekonomi nasional makin gesit.
BACA JUGA:Semen Baturaja Ajak 32 Produk Binaan Ramaikan Bazar UMKM untuk Indonesia 2023
KUR merupakan program subsidi bunga kredit yang dipertuntukkan untuk pelaku usaha UMKM agar bisa maju dan berkembang lebih pesat. Jika UMKM berkembang, maka akan terjadi percepatan pemulihan ekonomi nasional.
Maka dari itu, alasan pemerintah meningkatkan nilai KUR 2023 adalah agar tercipta akselerasi perbaikan aktvitas perekonomian sehingga dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik. Selain memberikan kredit modal, pemerintah juga sedang mendorong digitalisasi umkm dan pasar tradisional.
Adapun realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun 2022 mencapai Rp365,50 triliun atau sekitar 97,95 persen dari target sebesar Rp373,17 triliun. Sementara pada tahun 2018, KUR yang tersalurkan baru mencapai Rp120,30 triliun.
BACA JUGA:Indonesia Pimpin Asean sebagai Epicentrum Pertumbuhan Saat Ekonomi Dunai Makin Gelap
Menurut Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, pemerintah membagai jenis KUR. Pertama, KUR super mikro yaitu pagu kredit di bawah Rp10 juta. Pada 2022 jenis usaha ini telah meyerap KUR, sebesar Rp6,1 triliun dengan 695.342 debitur.
Jenis KUR kedua adalah, KUR Mikro. Jenis kredit ini pagu kreditnya Rp10—Rp100 juta. Pada tahun 2022, jenis KUR ini telah memberikan pinjaman kepada 6,1 juta debitur dengan nilai transaksi Rp231 triliun.
Kemudian jenis KUR yang ketiga adalah kategori usah kecil. Pagu kredit untuk jenis usaha ini adalah Rp100—Rp500. Pada tahun 2022, kredit yang tersalurkan kepada jenis usaha ini mencapai RpRp111,34 triliun dengan 452.674 atau 31,95 persen dari total debitur.
BACA JUGA: Digitalisasi Ekosistem Pasar Tradisional, Usaha Pedagang Pasar dan UMKM Akan Berkembang Biak
Menko Airlangga juga memaparkan, penyerapan KUR dari sektor usaha produktif pada tahun 2023 sudah mulai tinggi yakni mencapai 56,5 persen sedangkan sisanya sebesar 43,5 persen diserap oleh sektor perdagangan.
Bagaimana dengan suku bunga KUR tahun 2023? Airlangga menegaskan, secara umum bunga KUR akan kembali kepada 6 persen keculi untuk KUR super mikro masih tetap 3 persen.
‘’Pemerintah juga akan membuatkan skema khusus untuk kredit usaha pertanian dan alat mesin pertanian,’’jelas Airlangga sebagaimana mengutip dari laman resmi Kemenko Bidang Perekonomian ekon.go.id.
BACA JUGA:Apa Kabar BLT UMKM Rp1,2 Juta Tahun 2023? Kapan Cair? Cek Disini