PRABUMULIH, RADAR PALEMBANG – Desa Pangkul merayakan usianya yang ke-374 tahun. Perangkat desa pun menggelar sedekah dusun sebagai rasa syukur, Kamis, 29 Desember 2022.
Lapisan masyarakat berkumpul, berbaur dengan tamu undangan untuk hadir dalam sedekah dusun yang diprakarsai Kepala Desa Pangkul Jakaria.
Mereka terlihat sangat senang dengan rangkaian acara sedekah dusun yang dipusatkan di Balai Adat Desa. Ada tarian adat hingga makan bersama.
Kades Pangkul Jakaria mengatakan, perayaan hari jadi Desa Pangkulke-374 tahun, sebagai rasa syukur sekaligus bangga. “Syukur karena kita masih bertemu dan berkumpul di sini. Bangga, Desa Pangkul sudah berusia ratusan tahun,” ujarnya semangat.
BACA JUGA:6 Proyek di Prabumulih tidak Dibayar Full
Apalagi di tengah ekonomi yang sulit, Desa Pangkul, Kota Prabumulih bisa memberikan konstribusi kepada masyarakat untuk tetap terus optimis. “Kita rayakan sesederhana mungkin karena ekonomi yang serba sulit,” beber Jakaria.
Menurutnya, dengan sedekah dusun, warga Desa Pangkul tak akan pernah lupa dengan sejarah dan adat istiadat yan g sudah turun-menurun, dari generasi ke generasi. “Terima kasih atas langkah dan waktunya para tamu yang hadir di tengah tengah masyarakat kami, mohon doanya semoga warga Desa Pangkul, hidupnya semakin jaya, aman, dan sejahtera,” harap Jakaria.
Terakhir ia mengajak seluruh perangkat desa dan warganya, khusus muda - mudi asli Desa Pangkul, untuk bersama memajukan di segala bidang , baik budaya, ekonomi, pembangunan (infrakstruktur), dan lainnya. “Sebab siapa lagi yang akan berbuat untuk memajukan Desa Pangkul, kecuali kita,” pungkasnya.
Sebelumnya, tokoh adat, masyarakat, dan lapisan masyarakat menggelar acara sedekah dusun yang ke-374 tahun dengan tema “Semoga Warga Desa Pangkul Hidup Jaya, Makmur, dan Sejahtera.
BACA JUGA:Tilang Elektronik Mulai Disosialisasikan Di Prabumulih
Di hari jadinya tersebut, perangkat desa, tokoh adat dan seluruh lapisan masyarakat Desa Pangkul, serta undangan yang hadir tampak, sumringah dengan di gelarnya acara sedekah dusun yang dipusatkan di Balai Adat Desa setempat.
Saat hiburan tarian adat, tidak sedikit warga yang takjub. Sebab, mereka melihat secara langsung salah satu peninggalan leluhur yang bisa kembali lestari. (*)