Ini Fakta-Fakta Ferdy Sambo Saat Diperiksa Bareskrim, Datang Pakaian Lengkap Pulang Dicopot

Jumat 05-08-2022,06:00 WIB
Editor : Yurdi Yasri

RADAR PALEMBANG –   Penyidik Bareskrim Mabes telah memeriksa Irjen Pol Ferdy Sambo terkait dengan drama tewasnya Brigadir J di rumahnya. Sambo  datang dengan mengenakan seragam kedinasan dan pengawalan ketat, Kamis 4 Agustus 2022.    

Menariknya, sebelum menjalani pemeriksaan Ferdy Sambo pun tampil dihadapan publik. Dia pun memberikan penjelasan dengan suara lantang  dan menggelegar di hadapan awak media.

Dia tampil berseragam lengkap dengan semua brevet, wing, serta badge Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian Indonesia yang dijahit rapi di lengan kanannya. Padahal Ferdy Sambo telah dinonaktifkan dari jabatannya sebagai Kadiv Propam.

Fakta-fakta baru Ferdy Sambo Diperiksa

Ferdy Sambo Jenderal bintang dua lulusan Akademi Kepolisian Indonesia pada 1994 kelahiran 9 Februari 1973 hari ini Kamis, 4 Agustus memenuhi panggilan penyidik.

Ferdy Sambo datang di Gedung Bareskrim Kepolisian Indonesia pukul 09.55 WIB Kamis 4 Agustus 2022.

BACA JUGA:Kapolri Copot Pati dan Pamen Polri Pasca Pemeriksaan Ferdy Sambo Terkait Drama Tewasnya Brigadir J

Ferdy Sambo dikawal para ajudan dan mendapat penjagaan ketat anggota Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian Indonesia.

Ferdy Sambo datang mengenakan seragam harian polisi, lengkap dengan semua brevet, wing, serta badge Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian Indonesia yang dijahit rapi di lengan kanannya.

Ferdy Sambo sudah dinonaktifkan dari jabatannya namun tanda pangkat bintang duanya masih melekat di kedua kerah tidur seragam hariannya.

Ferdy Sambo masih memakai tanda pangkat dengan lis merah, yang menandakan penyandangnya adalah seorang kepala atau komandan satuan di Kepolisian Indonesia secara definitif.

Ferdy Sambo telah dinonaktifkan dari jabatan kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian Indonesia pada Senin 18 Juli 2022 yang secara otomatis menonaktifkan dia dari jabatan kepala Satuan Tugas Khusus Kepolisian Indonesia.    

Demikian fakta-fakta baru pemeriksaan Ferdy Sambo di Bareskrim Polri dan kejadian terjadi pada hari ini. Termasuk pernyataan yang disampaikan kuasa hukum PC dalam kaitannya peristiwa pembunuhan Brigadir J.

BACA JUGA:Bharada E Tersangka Atas Tewasnya Brigadir J, Ferdy Sambo Segera Diperiksa Terkait Pembunuhan Berencana

Selesai Ferdy Sambo pulang, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tampil dan memberikan keterangan yang cukup mengejutkan.

Secara jelas dan tegas Kapolri mencopot Irjen Ferdy Sambo dari jabatan Kadiv Propam Polri. Kursi ‘panas’ Kadiv Propam untuk sementara ditempati Wakabareskrim Irjen Syahardiantono.

”Irjen Ferdy Sambo Kadiv Propam Polri sebagai pati Yanma Polri, penggantinya Irjen Syahardiantono Wakabareskrim Polri sebagai Kadiv Propam,” jelas Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, Kamis 4 Juli 2022.

Langkah Polri ini diiringi dengan telegram (TR) mutasi jabatan Kadiv Propam dalam TR 1628/VIII/KEP/2022/ 4 Agustus 2022. Selain mencopot Ferdy Sambo, Kapolri memutasi sejumlah perwira polisi lain.

Khusus untuk mutasi jabatan Kadiv Propam itu tertuang dalam TR 1628/VIII/KEP/2022/ 4 Agustus 2022. Selain mencopot Ferdy Sambo, Kapolri memutasi sejumlah perwira polisi lain.

Kabareskrim Komjen Agus Andrianto menambahkan, pihaknya telah memeriksa puluhan personel kepolisian terkait kasus ini.

 “Siapa pun yang terkait dengan kasus ini kita periksa, kita dalami. Perkembangan selanjutnya tunggu hasil pemeriksaan,” jelasnya.

BACA JUGA:Pakar Psikologi Forensik Soal Pelecehan Istri Ferdy Sambo, Reza Indragiri: Tak Lazim!

Agus Andrianto juga menegaskan, dari kasus penembakan Brigadri J ada kemungkinan tersangka lain. Semua menunggu hasil pemeriksaan yang terus dikejar dan dildalami dari barang bukti yang ada.    

Langkah tegas Kapolri ini ini berlahan mulai menemukan titik terang. Bukan lagi pada kasus tembak menembak atau polisi tembak polisi, kini mengarah pembunuhan berencana, hingga akhirnya sejumlah perwira tinggi Polri diperiksa.

Timsus Polri telah memeriksa 25 orang dari tingkat Perwira Tinggi (Pati) hingga Tamtama, mereka semua terkait kasus penembakan Brigadir Yoshua alias Brigadir J

 “Ada 25 personel yang akan menjalankan proses pemeriksaan. Ini terkait pelanggaran kode etik. Tentunya ditemukan proses pidana,” jelas Kapolri, di Mabes Polri, Jakarta, Kamis 4 Agustus 2022 malam.

Dari 25 orang tersebut, terdapat 3 orang Perwira Tinggi (Pati). Apakah ketiga jenderal ini terlibat dalam skenario pembunuhan Brigadri J? semua tinggal menunggu proses pembuktian dari penyidikan yang dilakukan.

BACA JUGA:Ternyata Seperti Ini Kedekatan Brigadir J sama Istri Ferdy Sambo , 2,5 Tahun Jadi Sopir Putri Chandrawati

Selain 3 Pati ada jenderal bintang 1, 3 orang Komisaris Besar (Kombes), 3 Orang Komisaris Polisi (Kompol), 3 orang Kompol, 7 orang Bintara, dan 5 Orang Tamtama.

Sebentar lagi Kapolri akan mengeluarkan TR atau telegram khusus untuk memutasi beberapa perwira di jajarannya yang mengarah pada pelanggaran kode etik.

“Ini dilakukan agar proses penanganan terkait kematian Brigadir Joshua lebih jelas, Timsus akan berkerja keras dan menjelaskan ke masyrakat,” janji Kapolri di hadapan wartawan.

Kapolri Listyo pun sudah mengetahui siapa yang mengambil atau mencopot CCTV yang ada di rumah dinas Ferdy Sambo. Rumor yang santer beredar, pria tersebut merupakan orang dekat Sambo yang keseharian ada di lingkaran tugas Sambo.

Sayangnya Kapolri tidak menyampaikan secara detail nama atau inisialnya. Yang pasti, sosok ‘orang suruhan’ itu tengah diperiksa.

BACA JUGA:Data Baru Lagi Dari Komnas HAM, Brigadir J Tewas Terkait Kejadian di Magelang, Apa Itu?

Hal menarik lainnya dalam kasus ini, publik baru tahu ternyata istri Irjen Pol Ferdy Sambo berinisial PC sudah diperiksa oleh pihak Kepolisian sebanyak 3 kali. Sementara Ferdy sendiri sudah 4 kali menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Selatan.  

Pemeriksaan PC itu disampaikan Ketua Koordinator Tim Kuasa Hukum PC Arman Hanis mengatakan bahwa PC sudah diperiksa tiga kali, hingga membuatnya masih terguncang.

PC, kata Arman Hanis telah memberikan keterangan kepada Direktorat Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri sebanyak tiga kali, yakni pada 9 Juli, 11 Juli, dan 21 Juli 2022.

Ia menyebut pemeriksaan yang dilakukan tidak muncul dalam pemberitaan media. Publik baru mengetahui dari pernyataan yang disampaikan Arman Hanis.

 “Wah wartawan kebobolan lagi dong. Ini kali kedua ya media luput dari langkah pemeriksaan yang dilakukan Polisi. Pertama soal insiden pada 8 Juli lalu, baru ketahuan setelah jumpa pers tiga hari setelah kejadian,” jelasnya.

Biasanya, sambung Jerry, media memonitor informasi yang terkait dengan pemeriksaan, pemanggilan saksi, gelar perkara, olah tempat kejadian perkara (TKP) sampai pemanggilan saksi-saksi.

“Ini ada apa? Kok sampai luput dari pemberitaan. Katanya Polri transparan. Saya sendiri baru tahu. Pengakuan-pengakuan PC sejauh ini baru disampaikan oleh kuasa hukumnya sedangkan Sambo baru hari ini ketahuan dipanggil penyidik Bareskrim. Luar biasa ya, penuh misteri ada apa sebenarnya,” jelas dia.

BACA JUGA:Komnas HAM Ungkap Suasana Sebelum Brigadir J Meninggal, Choirul Anam: Banyak Informasi dari Bharada E

Publik, sambung Jerry Massie harus mengetahui progres tentang perkembangan penyelidikan dan penyidikan kasus ini. Setelah Polri menyatakan kasus ini akan dibuka selebar-lebarnya demi keterbukaan publik.

Apalagi, setelah ada pernyataan dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Praboro, Menko Polhukam Mahfud MD sampai Presiden Jokowi yang meminta kasus polisi tembak polisi diproses hukum.

 “Pak polisi jangan begitu dong. Katanya terbuka, kok publik baru tahu adanya pemeriksaan-pemeriksaan itu,” jelas Jerry Massie.

Menariknya lagi, kata Jerry, Ferdy Sambo sudah tiga kali diperiksa di Polres Jakarta Selatan dan Polda Metro Jaya.

 “Yang saya tahu, Sambo peluk-pelukan dengan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran, bahkan di media sosial itu ada yang menyebut berpelukan seperti teletubbies. Kasus ini memang menarik, ya menarik sekali. Penuh tanya,” tandasnya. (disway.id/dnn)

Kategori :