XL Axiata Dorong Kebijakan Insentif Biaya Regulasi, Aturan RT/RW Net, OTT hingga Starlink
Manajemen PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) bersiap menghadapi tantangan bisnis di masa ke depan yang masih tetap tidak akan ringan.-PT XL Axiata Tbk-
JAKARTA, RADARPALEMBANG.ID – Manajemen PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) bersiap menghadapi tantangan bisnis di masa ke depan yang masih tetap tidak akan ringan.
Selain tantangan berupa kompetisi industri, ada juga tantangan yang berupa belum jelasnya regulasi atau aturan mengenai sejumlah hal yang berpotensi mengganggu operasi bisnis para operator, termasuk XL Axiata.
Hal-hal tersebut terutama mengenai keberadaan RT/RW Net, kemunculan Starlink, belum jelasnya aturan tentang OTT (Over The Top) yang menumpang di jaringan milik operator, hingga kebijakan mengenai regulatory charge, dan lelang frekuensi.
Chief Corporate Affiars XL Axiata, Marwan O Baasir mengatakan industri telekomunikasi Indonesia ke depan tetap akan sangat menantang.
BACA JUGA:Wajib Tahu! 5 Fitur XL Axiata Ini Menerapkan Teknologi AI, Cek Nama Layanan dan Fungsinya
“Bahkan sepertinya tidak akan menjadi lebih ringan untuk dilalui,”ungkap dia.
Kompetisi antar-operator akan terus ketat, berkembangnya selera dan kebutuhan pelanggan dan masyarakat juga akan sangat mempengaruhi arah strategi bisnis.
Selain itu, sambung dia, kami juga harus menghadapi munculnya pesaing baru yang membawa teknologi baru, seperti Starlink dan sejenisnya.
“Di saat yang sama, sejumlah persoalan hingga saat ini belum jelas penanganannya, pun belum jelas aturannya, padahal sangat berpotensi mengganggu jalannya bisnis secara industri,”tegas dia.
BACA JUGA:Sisternet Festival 2024, XL Axiata Targetkan 1 Juta Perempuan untuk Pemberdayaan Digital
XL Axiata berharap pemerintah bisa membantu menciptakan iklim yang positif dan sehat tersebut yang juga akan bisa mendukung percepatan dan pemerataan pembangunan nasional.
Marwan menyebut, perlunya intervensi segera dari pemerintah dalam menangani sejumlah persoalan yang hingga saat ini belum ada kejelasan padahal sudah sangat jelas akan mengganggu pelaku industri telekomunikasi nasional, terutama para operator.
Sumber: