Bisnis Sehat dan Sustain, Kunci Pertumbuhan Laba BSI Capai 21,6 Persen
Paparan disampaikan oleh Direktur Utama BSI Hery Gunardi (tengah) di Kantor Pusat BSI, Gedung The Tower Jakarta.-Bank Syariah Indonesia -
BACA JUGA:BSI Resmi Jadi Sponsor Persiraja, Harapkan Laskar Rencong Bisa Promosi Kembali ke Liga 1
Semua segmen tumbuh positif double digit di mana segmen Wholesale tumbuh 12,17 persen, Retail 17,3 persen dan Consumer tumbuh 16,27 persen.
Pertumbuhan pembiayaan yang positif diiringi dengan kualitas yang sehat dengan NPF Gross sebesar 1,97 persen.
Dari beberapa produk pembiayaan BSI terdapat Produk Cicil Emas yang pertumbuhannya meningkat 143,41 persen dan memiliki NPF sebesar 0,00 persen.
Produk ini merupakan unique product BSI yang memiliki potensi untuk tumbuh lebih besar lagi seiring dengan meningkatnya tren investasi emas.
BACA JUGA:BSI Komitmen Dukung Majukan Olahraga Aceh Lewat Gelaran PON XXI 2024
BACA JUGA:Kehadiran BSI di PON Aceh-Sumut 2024, Bukti Komitmen Kuat Dukung Pengembangan Ekonomi dan Olahraga
Pembiayaan cicil emas BSI naik 5-6 kali lipat sejak merger yang dipicu peningkatan harga emas secara signifikan.
Hery menambahkan dari disiplin pada fokus bisnis meningkatkan Pendapatan Margin Bagi Hasil bank sebesar Rp18,41 Triliun tumbuh 11,98 persen (yoy), sementara di sisi lain Fee Based Income juga tumbuh 30,14 persen (YoY) menjadi Rp3,94 Triliun, menjadikan PPOP BSI sebesar Rp8,52 triliun tumbuh 7,61 persen (YoY).
Di sisi lain dengan kualitas terjaga ditandai dengan menurunnya NPF gross ke level 1,97 persen dan cost of credit ke level 0,97 persen.
Aset BSI per posisi September mencapai Rp371 triliun tumbuh 15,91 persen (YoY) dengan Return of Equity (ROE) berada pada posisi 17,59 persen.
BACA JUGA:BSI Optimalkan Seluruh Layanan, Dukung Kelancaran Transaksi Finansial PON XXI 2024
BACA JUGA:Harpelnas 2024, BSI Berikan Ultimate Service yang Lebih Responsif dan Personal
Penetrasi Transaksi Digital BSI
Shifting transaksi nasabah ke digital juga terus meningkat tiap tahunnya.
Sumber: