Antisipasi Ujaran Kebencian, Bawaslu Sumsel Gandeng Tim Siber Polda di Pilkada 2024

Antisipasi Ujaran Kebencian, Bawaslu Sumsel Gandeng Tim Siber Polda di Pilkada 2024

Guna mengantisipasi maraknya ujaran kebencian atau hate speech saat Pilkada 2024 Bawaslu Sumatera Selatan menggandeng Tim Siber Polda--

PALEMBANG, RADARPALEMBANG.ID - Guna mengantisipasi maraknya ujaran kebencian atau hate speech saat Pilkada 2024 Bawaslu Sumatera Selatan menggandeng Tim Siber Polda.

Hal tersebut dilakukan Bawaslu Sumsel guna mengantisipasi munculnya akun bodong yang melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku.

"Dewasa ini ujaran kebencian jadi masalah utama dunia siber. Saat Pemilu 2024, ujaran kebencian merupakan tantangan terbesar dalam pengawasan siber.

Salah satunya munculnya akun bodong pada masa pemilihan, yang bersifat menguntungkan ataupun merugikan Paslon tertentu," ujar Ketua Bawaslu Sumsel, Kurniawan, 16 September 2024.

BACA JUGA:Resmi Dibuka Hari Ini, Bawaslu Palembang Ajak Masyarakat Antusias Daftar PTPS hingga 28 September 2024

BACA JUGA:Bawaslu Palembang Awasi Langsung Tahapan Klarifikasi Keabsahan Ijazah Bacalon Wako dan Wawako Palembang

Seiring perkembangan zaman butuh inovasi dalam upaya pengawasan pilkada 2024. Adapun salah satu upaya mengiringi canggihnya teknologi tersebut, Bawaslu membentuk pengawasan siber melalui kerja sama dengan Tim Siber Polda.

"Tim pengawasan siber nanti yang akan menindaklanjuti akun-akun yang dinilai melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku," katanya.

Selain ujaran kebencian, Bawaslu Sumsel juga meminta untuk mewaspadai Artificial Intelligence (AI).

Menurut Kurniawan, ada pihak yang menggunakan AI untuk memecah belah kerukunan masyarakat. AI dinilainya cukup membuat Bawaslu kesulitan mengidentifikasi dan memverifikasi kebenarannya.

BACA JUGA:Bawaslu Palembang Sayangkan Sikap KPU Palembang yang Tak beritahu Soal Penyerahan hasil pemeriksaan Calonkada

BACA JUGA:Bawaslu Perketat Hari Terakhir Pendaftaran Calon Wako dan Wawako, Yusnar: Kita Kerahkan Pasukan Pengawasan

"Karena kecanggihan teknologi, jika tidak diimbangi kecanggihan mengawasi pasti akan berbahaya" tambahnya.

Kurniawan mengimbau seluruh pihak, baik dari penyelenggara, paslon, maupun pemerintah, bersama menjaga komitmen mewujudkan zero conflict.

Sumber: