Menko Luhut: Baterai LFP Masih Jadi Pilihan Utama Produsen Otomotif Meski Bermasalah Terhadap Cuaca
Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan mengakui baterai LFP masih menjadi pilihan utama produsen kendaraan listrik kendati bermasalah terhadap cuaca--antaranews.com
Bahan kimia besi fosfat yang aman dan tidak adanya prosedur daur ulang membuat baterai ini lebih murah dibandingkan baterai LiPo dan Li-ion.
Kekurangan Baterai LFP
1. Energi spesifik rendah
Meskipun memiliki siklus hidup yang panjang, baterai LFP memiliki energi spesifik yang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan beberapa jenis baterai lithium-ion lainnya, seperti baterai lithium cobalt oxide (LiCoO2).
2. Harga relatif tinggi
Baterai LFP memiliki harga yang relatif tinggi dalam perbandingan dengan beberapa teknologi baterai lithium-ion lainnya.
Proses manufaktur dan penggunaan bahan berkualitas tinggi berkontribusi terhadap biaya yang lebih tinggi.
BACA JUGA:Bocoran Bos Suzuki Soal Strategi Menjamurnya Mobil Listrik di Tanah Air dan Global
BACA JUGA:Hingga Akhir Juli 2024, BYD Bakal Kirim Segera 2.500 Unit Mobil Listrik ke Konsumen
Namun, penting untuk mempertimbangkan manfaat siklus hidup dan keselamatannya yang panjang ketika mengevaluasi efektivitas biaya secara keseluruhan.
3. Debit yang dalam dan kepadatan rendah
Kelemahan LFP yang terakhir adalah debit yang dalam dan kepadatan yang rendah. Kekurangan ini membuat baterai ini tak cocok untuk perangkat kecil seperti ponsel pintar.
Oleh karena itu, baterai LFP ini terutama digunakan pada LEV (kendaraan rendah emisi) dan sepeda listrik.
Sumber: