Semester I 2024, 4.400 Unit Mobil Hybrid Toyota Buatan Indonesia Diekspor ke 3 Benua, Ini Sebarannya

Semester I 2024, 4.400 Unit Mobil Hybrid Toyota Buatan Indonesia Diekspor ke 3 Benua, Ini Sebarannya

Unit Kijang Innova Zenix Hybrid. Toyota Indonesia mengekspor kendaraan elektrifikasi jenis mobil hybrid ke 3 benua.--

BACA JUGA:Mobil Hybrid Mulai Naik Daun, Harga Bekasnya Masih Amankah?

Guna mendukung kinerja ekspor kendaraan, Toyota Indonesia terus berupaya meningkatkan performa ekspor produk kendaraan yang di produksi di dalam negeri.

Salah satunya melalui langkah pengembangan produk, perluasan pasar, dan penambahan volume ekspor.

Tujuan Toyota Indonesia untuk memenuhi permintaan global yang semakin kompetitif, salah satunya melalui kendaraan elektrifikasi.

Sepanjang semester pertama tahun 2024, ekspor kendaraan utuh Toyota yang mencapai 132.000 unit.

BACA JUGA:Fakta Mobil Hybrid Makin Laku di Indonesia, Penyumbang hampir 50 Persen Penjualan

BACA JUGA:BMW Indonesia Klaim Penjualan Mobil Listrik Naik 40 Persen, Kuasai Pangsa Pasar 71 Persen di Kelas Premium

Tercatat telah diekspor ke lebih dari 80 negara di kawasan Asia, Timur Tengah, Amerika Selatan, Australia, Afrika, dan Oceania. 

Pencapaian ini mendukung kontribusi ekspor kendaraan Toyota hingga 60 persen dari total ekspor kendaraan nasional, menjadi penopang utama ekspor kendaraan otomotif Indonesia.

Pencapaian positif Toyota terhadap kedua varian yakni Kijang Innova Zenix Hybrid dan Yaris Cross Hybrid, juga mendapat respon positif dari Wakil Presiden Direktur PT TMMIN, Bob Azam.

"Pencapaian ekspor kendaraan elektrifikasi Toyota melalui model Kijang Innova Zenix Hybrid dan Yaris Cross Hybrid pada semester pertama di tahun 2024 ini memperkuat kedalaman industri Toyota di Indonesia,"jelas dia.

BACA JUGA:Berlaku Mulai Agustus 2024, Mobil Listrik Merek Lain Tak Bisa Lagi Gunakan SPKLU Hyundai, Ini Alasannya

BACA JUGA:Bikin Penasaran, Mobil Listrik Ini Jadi yang Paling Sering Test Drive di GIIIAS 2024

"Sebagai produsen kendaraan berteknologi tinggi yang diminati secara global, tetapi juga menggarisbawahi pentingnya pengembangan industri otomotif yang berdaya saing," ucap Bob Azam.

Daya saing adalah kunci untuk lebih memperluas kinerja ekspor otomotif dan berperan dalam rantai nilai global.

Sumber: