Bakal Ada Mobil Lebih Murah dari LCGC, Harga di Bawah Rp 150 Juta, Agya dan Ayla Kalah Saingan Nih
Peneliti Senior LPEM FEB UI Riyanto memberi saran harus ada mobil harganya lebih terjangkau dibandingkan jenis LCGC.--
BACA JUGA:Era SUV Segera Berakhir, Otomotif Indonesia Bakal Beralih ke Hybrid, Ini Persiapan Honda
Kondisi tersebut menjadi salah satu faktor, pasar otomotif di Indonesia selalu mentok di angka 1 jutaan unit tiap tahunnya.
"Jadi konsisten penyebabnya adalah harga mobilnya tidak terjangkau oleh pendapatan per kapita," jelas dia.
Pendapat per kapita yang naik tipis tersebut disebabkan pertumbuhan ekonomi yang berkisar antara lima persen dalam kurun waktu periode 2015-2022.
Ini menjadi salah satu penyebab penjualan mobil di Indonesia stagnan di level satu juta unit.
BACA JUGA:Tren Baru, Mobil SUV Listrik Bakal Menjamur di Pasar Otomotif Indonesia, Berikut Daftar Lengkapnya
Mobil Low Cost Green Car (LCGC) menjadi suksesnya program yang bikin jualan mobil di Indonesia bisa tembus 1 juta unit per tahunnya.
Namun kini LCGC tidak mendapatkan perlakuan istimewa lagi.
Sebab dikenakan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) sebesar tiga persen.
LCGC atau low cost green car sudah ada di Indonesia sejak tahun 2013.
BACA JUGA:14 Pelanggaran yang Jadi Target Operasi Patuh, Digelar Mulai 15 Juli 2024
Program LCGC sengaja dibuat pemerintah karena ditujukan bagi mereka yang ingin memiliki mobil namun kemampuan uangnya terbatas.
Adapun syaratnya dari kapasitas mesin mobil di kisaran 980-1.200cc dengan konsumsi bbm 20 km/liter.
Selain menyegarkan LCGC, Riyanto menyarankan dari sisi produsen, meningkatkan efisiensi produksi, promosi penjualan dengan pemberian diskon harga serta meningkatkan unit pemasaran di wilayah-wilayah yang potensinya tinggi.
"Di satu sisi juga dari sisi produsen, masih bisa efisiensi biaya produksinya,"jelas dia.
Sumber: