Bakal Ada Mobil Lebih Murah dari LCGC, Harga di Bawah Rp 150 Juta, Agya dan Ayla Kalah Saingan Nih

Bakal Ada Mobil Lebih Murah dari LCGC, Harga di Bawah Rp 150 Juta, Agya dan Ayla Kalah Saingan Nih

Peneliti Senior LPEM FEB UI Riyanto memberi saran harus ada mobil harganya lebih terjangkau dibandingkan jenis LCGC.--

JAKARTA, RADARPALEMBANG.COM - Peneliti Senior LPEM (Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat) FEB UI Riyanto memberi saran harus ada mobil yang harganya lebih terjangkau dibandingkan jenis LCGC alias Low Cost Green Car.

LCGC adalah singkatan dari Low-Cost Green Car yang merupakan program pemerintah untuk kendaraan dengan harga terjangkau dan ramah lingkungan.

Riyanto menyarankan perlu dirancang program "mobil murah", penyegaran terhadap LCGC untuk bisa menggairahkan pasar lagi.

"2004 kajian mobil murah yang kemudian terwujud di LCGC 2013,"kata dia.

BACA JUGA:Pasar Otomotif Roda Empat Lesu, Penjualan Mobil Semester I 2024 Anjlok 19 Persen, Ini Data Lengkapnya

Proyek serupa harus kembali dimulai segera untuk membuat daya saing otomotif tetap terjaga.

"Ini rasanya (pasar otomotif) perlu disegarkan kembali, mungkin untuk dareah tertentu fitur-fitur mobilnya yang membuat harganya tinggi,"kata dia.

Penyegaran yang dimaksud Riyanto, dari sisi keekonomian dan fungsional unit mobil, lebih terjangkau dan sesuai fungsi kebutuhan konsumen.

"Jadi range produknya itu kalau bisa disediakan untuk kelompok yang tidak perlu canggih, perlunya fungsional tapi friendly untuk masyarakat kita,"ungkap dia.

BACA JUGA:Data Gaikindo Juni 2024, Toyota Cayla Sepi Peminat dan Tertinggal Jauh dari 'Kembarannya' Daihatsu Sigra

Pertimbangan keekonomian dan fungsional yang sederhana, diyakini akan membuat harga jual kendaraan bisa kembali terjangkau banyak kalangan.

"Itu juga bisa memangkas biaya produksi dan berimplikasi kepada harga mobil," kata Riyanto saat diskusi yang digelar Forum Wartawan Industri di Kementerian Perindustrian, Rabu 10 Juli 2024.

Pertimbangan tersebut, tak lepas dari perkiraan pendapatan per kapita tidak seimbang dengan kenaikan harga mobil.

"Jadi ini memang menunjukkan ada masalah, dan harganya menunjukkan seperti ini, kenaikannya lebih besar dari harga kenaikan per kapita,"jelas dia.

Sumber: