PGN Kombinasikan Strategi Integrasi dan Agregasi Optimalisasi Pemanfaatan Gas Bumi Domestik di Masa Transisi

PGN Kombinasikan Strategi Integrasi dan Agregasi Optimalisasi Pemanfaatan Gas Bumi Domestik di Masa Transisi

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Rosa Permata Sari dalam kegiatan Energy & Economic Outlook Gasfest 2024, pada Selasa 14 Mei 2024.--dokumen/radarpalembang.com

BACA JUGA:PGN Gelar Customer Business Gathering Asosiasi, Perkuat Koordinasi Keberlanjutan Pemanfaatan Gas Industri

Berdasarkan proyeksi dari SKK Migas, produksi gas akan terus meningkat. Terdapat proyek besar di geng north, penemuan gas baru raksasa di Aceh dan Andaman.

Namun infrastruktur terintegrasi jadi tantangan tersendiri, peran PGN menjadi krusial sebagai pengelola infrastruktur gas terbesar di Indonesia.

Dengan pertumbuhannya atas utilisasi gas bumi, maka peran gas bumi di dalam ekosistem energi akan semakin baik lagi khususnya untuk menjadi energi transisi menuju EBT.

Bersama dengan Pertamina sebagai holding, PGN menyiapkan Rencana Umum Penyediaan Gas. 

BACA JUGA:PGN Solution dan LEMIGAS Jalin Kolaborasi Sinergis, Resmi Kerja Sama di Bidang Minyak dan Gas Bumi

“Kami sudah melakukan pemetaan atas kondisi neraca gas balance, supply and demand yang ada.

Kemudian bagaimana peluang pemanfatannya untuk infrastruktur eksisting akan berkembang, sehingga akan memenuhi kebutuhan demand demand di kota-kota.

Kawasan-kawan industri, transportasi melalui CNG, transportasi laut, dengan memahami kondisi neraca gas,” ungkap Rosa.

Kemudian terkait dengan infrastruktur pipa gas bumi, PGN memerlukan 2 (dua) jaringan yaitu Pipa Cirebon – Semarang Tahap 2 dan Pipa Dumai-Sei Mangkei.

BACA JUGA:PGN Subholding Gas Pertamina Optimis Perkuat Eksistensi Bisnis Gas Bumi dan Ketahanan Energi

Jika infrastruktur ini sudah terhubung, maka PGN dapat memiliki fleksibilitas atas beberapa sumber yang hari ini diproyeksikan akan memenuhi kebutuhan gas bumi.

“Contoh misalnya, kalau PGN bisa mendapatkan sumber gas baru dari Mubadala. Artinya PGN bisa membawa gas dari Aceh menuju sebagian Sumatera Tengah.

Dari Sumatera Tengah, gas bisa dibawa ke Jawa Bagian Barat.

Kemudian jika selanjutnya Pipa Cisem tahap 2 selesai, maka kita akan punya fleksibilitas supply dari Jawa bagian Timur untuk dibawa ke Jawa Bagian Barat,” terang Rosa.

Sumber: