Proyek-Proyek Strategis PGN Tahun Ini Mulai Tancap Gas

Proyek-Proyek Strategis PGN Tahun Ini Mulai Tancap Gas

Direktur Utama PGN Arief S. Handoko menerangkan, PGN tetap melanjutkan konektivitas melalui jaringan pipa distribusi di Indonesia Bagian Barat untuk kehandalan dan akses ke pelanggan baru.--dokumen/radarpalembang.id

JAKARTA, RADARPALEMBANG.ID – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mengebut pembangunan infrastruktur gas bumi untuk menyongsong swasembada energi pemerintah.

Infrastruktur gas bumi yang diinisiatif PGN menggunakan prinsip integrasi secara menyeluruh, agar pemerataan infastruktur senantiasa terjaga dan gas bumi dapat semakin efisien bagi pengguna.

“Dengan integrasi infrastruktur pipa dan non pipa, PGN akan lebih lebih fleksibel dalam memenuhi demand maupun memperluas market di Indonesia,” jelas Direktur Utama PGN Arief S. Handoko, (10/3/2025).

BACA JUGA:PGN Group Raih 10 Penghargaan PROPER 2024, Bukti Komitmen terhadap Keberlanjutan Lingkungan dan Sosial

BACA JUGA:Jadi Agregator Gas, PGN Siap Serap Pasokan Gas dari Lapangan Baru Termasuk Blok Masela

Arief menerangkan, PGN tetap melanjutkan konektivitas melalui jaringan pipa distribusi di Indonesia Bagian Barat untuk kehandalan dan akses ke pelanggan baru.

Pertama adalah Pipa Dumai – Sei Mangke untuk mengalirkan gas bumi dari Sumatera Utara & Aceh ke Sumatera bagian tengah dan selatan. 

Kemudian pemanfaatan Pipa Transmisi Cirebon – Semarang (Cisem), untuk mengalirkan surplus gas dari wilayah Jawa Timur ke Jawa bagian Barat. 

Selain itu, terdapat proyek untuk konversi BBM ke gas pada Kilang Cilacap dan perluasan akses gas bumi di Pulau Jawa sisi selatan, melalui proyak Pipa Tegal – Cilacap. Tahun 2025 ini, jargas menjadi prioritas dengan target penambahan sebanyak 200.000 sambungan rumah (SR).

BACA JUGA:PGN Genjot Jargas Tahun 2025, Kejar 1 Juta Sambungan

BACA JUGA:Dukung Program Makan Bergizi Gratis, PGN dan BGN Kerjasama Penyediaan Pasokan Gas Bumi

Pipanisasi juga akan dikembangkan untuk mendukung hilirisasi yaitu proyek Pipa Bintuni – Fakfak, karena potensial untuk menyuplai gas ke pabrik petrokimia.

Selanjutnya, ada peluang menyalurkan gas ke kawasan industri diantaranya Kawasan Industri Makassar, Parimo, Morowali, dan Teluk Bintuni.

Adapun infrastruktur gas bumi beyond pipeline yang dikembangkan yaitu fasilitas LNG di Indonesia bagian tengah – timur untuk memenuhi demand dari sektor smelter dan pembangkit listrik.

Sumber: