BMKG Sebut Bulan Februari 2024 Puncak Musim Hujan, Musim Kemarau Berbeda dari Tahun 2023

BMKG Sebut Bulan Februari 2024 Puncak Musim Hujan, Musim Kemarau Berbeda dari Tahun 2023

BMKG menyebutkan puncak musim hujan terjadi di bulan Februari 2024 dengan intensitas hujan hampir di setiap hari.--

Karena di daerah itu memang terjadi 2 kali musim hujan dan saat ini sudah masuk musim kemarau," katanya dalam tayangan di akun Youtube Kemendagri.

BACA JUGA:Hari Ini Palembang Kembali Berpotensi Hujan, Berikut Prakiraan Cuaca di Sumsel

BMKG memprakirakan, pada bulan Januari-Februari 2024 pada umumnya kategori menengah-sangat tinggi di sebagian wilayah dengan curah hujan rendah (<100 mm/ bulan).

Ini diprediksi terjadi di pesisir Sumatra bagian utara Aceh, Sumatra Utara hingga sebagian Riau, Sulawesi Selatan bagian timur, Sulawesi Tengah, Gorontalo, dan Sulawesi Utara serta sebagian Papua Barat.

Namun, lanjut Fachri, curah hujan tinggi sampai bulan Maret masih berpotensi terjadi di sebagian besar Jawa, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah bagian utara, Kalimantan Barat bagian utara.

Juga di Kalimantan Tengah bagian utara, Sulawesi Selatan bagian utara, Sulawesi Tengah, termasuk Sumatra Selatan dan sebagian Lampung.

BACA JUGA:Bank Sumsel Babel Salurkan Ribuan Paket Sembako ke Korban Banjir di 3 Kabupaten

"Kemudian kita memasuki kemarau pada bulan Mei. Daerah-daerah yang perlu menjadi kewaspadaan kita, seperti Jawa Tengah bagian Timur, Jawa Timur, Bali, NTT, curah hujan sudah mulai rendah di bulan Mei.

Ini kaitannya dengan penanaman tanaman pangan," jelasnya.

Wilayah yang mengalami musim kemarau semakin meluas dan diprediksi pada bulan Juli 2024, Indonesia mengalami puncak musim kemarau.

"Daerah coklat pekat semakin banyak, sebagian besar Jawa, sebagian besar Sumatra, Sulawesi juga," katanya.

BACA JUGA:Dikelola PUPR Palembang, Bau Sampah Penghuni Rusunawa Kasnariansyah Menyengat Ganggu Warga, Apalagi Saat Hujan

Disebutkan, puncak musim kemarau di Indonesia diprediksi terjadi pada bulan Juli-Agustus 2024.

"Musim kemarau tahun 2024 diprediksi tidak sekering musim kemarau tahun 2023.

Namun demikian kesiap-siagaan dalam rangka pengendalian inflasi harus tetap dilaksanakan. Baik antisipasi terhadap bencana hidrometeorologi kering maupun basah," pungkas Fachri.

Sumber: