Kapan Jadwal Sidang Isbat 2024? Penentuan Awal Puasa 1 Ramadan 1445 H

Kapan Jadwal Sidang Isbat 2024? Penentuan Awal Puasa 1 Ramadan 1445 H

Pelaksanaan sidang isbat untuk menentukan awal puasa 1 Ramadan 1445 H akan dilakasanakan Kementerian Agama (Kemenag) RI pada 10 Maret 2024--

BACA JUGA:Terhalang Awan, Ini Hasil Lengkap Pemantauan Hilal 1 Ramadan 1444 H di Palembang

Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadan Berdasarkan Hisab

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah resmi menyebarkan penetapan awal Ramadan 2024 atau 1445 H jatuh pada 11 Maret 2024.

Sedangkan Idul Fitri jatuh pada 1 Syawal atau 10 April 2024. Penetapan 1 Ramadan dan Idul Fitri itu dinyatakan dalam surat penetapan Hasil Hisab Awal Ramadhan, 1 Syawal, dan 10 Zulhijah 1445 H.

Penetapan tersebut disampaikan Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Muhammad Sayuti pada 20 Januari 2024 melalui Konferensi Pers di Kantor PP Muhammadiyah, Jl. Cik Ditiro, No. 23, Kota Yogyakarta.

Keputusan tersebut ditandatangani Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Hamim Ilyas dan Sekretaris Atang Solihin.

BACA JUGA:Awal Ramadan 1444H Diperkirakan Jatuh Pada Tanggal 23 Maret 2023

Meski pun biasanya terdapat perbedaan antara pemerintah dan Muhammadiyah dalam penetapan awal Ramadan namun nampaknya Syawal dan Dzulhijjah kemungkinan besar akan sama.

Hal ini disebabkan oleh penggunaan metode hisab hakiki wujudul hilal oleh Muhammadiyah, sementara pemerintah merujuk pada kriteria-kriteria visibilitas hilal yang ditetapkan oleh Menteri Agama Malaysia, Brunei Darussalam, Indonesia, dan Singapura (MABIMS).

Dasar penetapan 1 Ramadhan 1444 H oleh Muhammadiyah

Muhammadiyah menggunakan metode hisab, yang menghitung peredaran bulan untuk menentukan awal puasa Ramadan dan Idul Fitri.

Adapun hisab yang digunakan Muhammadiyah adalah hisab hakiki dengan kriteria Wujudul-Hilal. Sesuai dengan Keputusan Munas Tarjih ke-23 di Padang pada 2003, Hisab memiliki fungsi dan kedudukan yang sama dengan Rukyatul hilal sebagai pedoman penetapan awal bulan Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah.

Metode hisab sendiri memiliki arti perhitungan. Istilah ini kerap digunakan dalam ilmu falak atau ilmu astronomi. Pada ilmu falak, hisab digunakan untuk mencari tahu posisi matahari dan bulan terhadap matahari.

Sementara, dengan penggunaan metode hisab sendiri berguna untuk menentukan awal bulan kamariyah yang didasari oleh peredaran bulan mengelilingi bumi.

Lebih lanjut, metode hisab hakiki dilakukan dengan menggunakan acuan pada gerak faktual bulan di langit. Hal ini memiliki arti awal dan akhir bulan sesuai dengan kedudukan atau perjalanan bulan.

Sumber: