Pertemuan Bilateral Presiden Jokowi dan Marcos Junior, Rayakan 75 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Filipina

Pertemuan Bilateral Presiden Jokowi dan Marcos Junior, Rayakan 75 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Filipina

Pertemuan Bilateral Presiden Jokowi dengan Presiden Marcos Junior bertepatan dengan perayaan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia dengan Filipina--

Tingkat  perdagangan Indonesia terus meningkat bahkan naik lebih dari 16 persen pada Tahun 2022 dan jika di lihat dari angka perdagangan dengan bilateral, jumlahnya sudah melampaui lebih dari 10 miliar US dolar dengan surplus berada di pihak Indonesia.

Pada pertemuan ini Presiden Jokowi  dan Presiden Marcos Junior membahas isu perdagangan tersebut dan sepakat untuk terus saling membuka akses pasar, baik untuk komoditas Filipina ke Indonesia maupun sebaliknya.

Secara khusus Presiden RI mengharapkan dukungan Filipina untuk meninjau kembali special safeguard measur terhadap produk kopi Indonesia agar kebijakan tersebut dapat segera dicabut.

Selain itu orang nomor satu di Indonesia ini juga menyampaikan apresiasi atas kepercayaan Filipina kepada BUMN Indonesia untuk berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur penting yang ada Filipina.

Serta mendorong percepatan ground breaking North South Commuter Railway Project.

- Isu Kawasan 

Presiden Jokowi menyampaikan seberapa pentingnya kekuatan, kesatuan dan sentralitas ASEAN yang tidak hanya sekedar kata-kata saja.

BACA JUGA:Presiden Jokowi Paparkan Keberhasilan Indonesia Turunkan Emisi Karbon Saat Hadiri KTT (WCAS) COP28 di Dubai

Tetapi Presiden RI ini juga menegaskan bahwa  ASEAN harus tetap berpegang pada prinsip hukum internasional dan menjadi kekuatan yang positif untuk perdamaian stabilitas dan kemakmuran.

Hasil dari kunjungan Bilateral Presiden Jokowi bersama Presiden Marcos Junior telah menandatnagani  MoU di bidang energi antara pemerintahan Indonesia dan Filipina.

MoU atau Memorandum of Understanding akan menjadi pengaturan jangka panjang untuk komoditas energi antara pemasok yaitu Indonesia dan pengguna yaitu Filipina, serta mendorong diskusi sektor usaha.

Sebelum adanya pertemuan biletral antara Presiden Indonesia dengan Presiden Filipina, pada tanggal 9 Januari 2024 Mentri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi  melakukan pertemuan bilateral dengan Enrique Manolo.

Dimana pada pertemuan ini membahas mengenai format joint commission on bilateral Cooperation atau JCBC yang ke-7.

Dimana sebelumnya JCBC ke-6 dilakukan pada tahun 2014 di Jakarta. Pertemuan JCBC ini dilakukan dalam rangka sebagai persiapan kunjungan Presiden Jokowi ke Manila, baik dari segi substansi maupun teknis.

BACA JUGA:Hadiri Kongres HMI ke-32, Presiden Jokowi Paparkan Hasil KTT OKI Hingga Singgung Pilpres 2024

Sumber: