Pinjol Jadi Penghambat Kemajuan Ekonomi Indonesia? Total Pinjaman Capai Rp 51 Triliun Lebih di 2023
Pinjol menjadi faktor penghambat kemajuan ekonomi Indonesia dengan total pinjaman mencapai lebih dari Rp 51 Triliun di tahun 2023--
Perusahaan pinjol dapat menjamur sangat banyak dikarenakan bisnis ilegal seperti itu menguntungkan dan target pasarnya sangat banyak di Indonesia.
Para perusahaan pinjol tersebut mengetahui terdapat banyak masyarakat yang membutuhkan uang dengan cara yang cepat, sementara mereka tidak akan mendapatkan pinjaman dari Bank karena Bank memiliki evaluasi pinjaman yang sangat ketat.
Tidak semua orang dapat meminjam uang ke Bank karena harus adanya jaminan, juga harus terdapat rekam Jajak keuangan yang baik.
Orang-orang yang tidak memenuhi kriteria tersebut menjadi target pasar yang dilihat sebagai peluang bisnis dengan memberikan solusi pinjaman berbunga tinggi.
Meskipun para pinjol ilegal ini mengetahui kebanyakan peminjam adalah orang-orang ekonominya dibawah dan banyak yang tidak sanggup membayar pinjaman tersebut.
Tetapi karena bunga yang tinggi dan berbagai bentuk intimidasi, membuat akhirnya peminjam tersebut menyerah dan membayar pinjaman bunga tersebut.
Pinjol sendiri dalam bentuk bisnis sangat menguntungkan dan dapat menutupi semua potensi kerugian dari peminjam yang kabur dan tidak membayar hutang.
Banyak para peminjam ini tidak menyadari bahwa fenomena pinjol tersebut sangat menguntungkan untuk perusahaan, namun di sisi lain sangat merusak keuangan masyarakat di Indonesua.
Dimana daya beli menjadi hilang dan keuangan rumah tangga hancur yang membuat ekonomi di negara Indonesia tidak dapat maju karena terdapat jutaan keluarga Indonesia yang keuangannya tidak akan dapat sehat karena kecanduan pinjol yang sudah menjadi gaya hidup dan budaya.
Dari semua peminjam pinjol 42 persennya berprofesi sebagai guru, kemudian korban PHK 21 persen dan ibu rumah tangga 18 persen.
Pinjaman online atau pinjol hanya akan memperparah masalah keuangan dan akan menyebabkan banyak masalah lain.
Sumber: