BSI Optimistis Tumbuh Positif pada 2024, Faktor Fundamental Jadi Pendorong Utama

BSI Optimistis Tumbuh Positif pada 2024, Faktor Fundamental Jadi Pendorong Utama

Acara BSI Sharia Economic Outlook 2024 yang dihadiri oleh (ki-ka) SVP Project Improvement Rima Dwi Permatasari, SVP Alternative Channel and Government Project Astridiana Sjamanti , Direktur Treasury & International Banking PT Bank Syariah Indonesia Tbk (B--

JAKARTA, RADARPALEMBANG.COM - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) memproyeksikan dapat menorehkan kinerja positif pada 2024 kendati kondisi ekonomi global masih menantang.

Optimisme tersebut tak terlepas dari fundamental bisnis perseroan yang kuat serta ekonomi nasional yang dinilai masih baik.

"Kekuatan fundamental BSI yang akan menjadi penopang kinerja perseroan pertama adalah jumlah nasabah,"kata Direktur Treasury dan International Banking BSI, Moh Adib, Sabtu 18 November 2023.

Saat ini BSI adalah bank dengan jumlah nasabah terbesar ke-5 di Indonesia yaitu sebanyak 19,22 juta atau tumbuh 10,9 persen secara year on year (yoy) hingga kuartal III/2023.

BACA JUGA:BSI Sinergi dengan Baitul Mal, Perkuat Ekosistem Ziswaf di Aceh

Faktor kedua, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) kuat dalam pembiayaan konsumer. 

Hingga September 2023, BSI telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp232 triliun, bertumbuh 15,94 persen year on year (yoy). 

Segmen pembiayaan konsumer PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mendominasi yaitu sebesar Rp117,92 triliun.

Faktor ketiga, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) pun sangat memperhatikan segmen UMKM. 

BACA JUGA:Topping Off Green Building BSI di Aceh Rampung, diresmikan awal Tahun 2024

Bahkan hingga September 2023 dari pembiayaan berkelanjutan di BSI yang mencapai Rp53,6 triliun, sebagian besarnya yaitu Rp43,4 triliun diserap segmen UMKM.

“Untuk mendukung perputaran roda ekonomi di sektor riil, BSI terus mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia," kata Adib di acara BSI Sharia Economic Outlook 2024, yang diselenggarakan di Kantor Pusat BSI Gedung The Tower, Jakarta.

Harapannya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. 

Dilihat dari Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM), sebesar 34,75 persen dari total pembiayaan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) merupakan pembiayaan inklusif. 

Sumber: