Mengenal Tradisi Bagi-bagi Bubur Asyura pada 10 Muharram di Masjid Suro Palembang

Mengenal Tradisi Bagi-bagi Bubur Asyura pada 10 Muharram di Masjid Suro Palembang

Mengenal Tradisi Bagi-bagi Bubur Asyura pada 10 Muharram di Masjid Suro Palembang--

PALEMBANG, RADARPALEMBANG.COM - Pembagian bubur Asyura rutin dilakukan sebagai bentuk peringatan 10 Muharram di Masjid Al Mahmudiyah atau yang kerap disebut Masjid Suro PALEMBANG.

Pembagian bubur Asyura merupakan salah satu tradisi yang ada di kota Palembang yang biasa dilakukan pada saat tanggal 10 Muharram dan Bulan Ramadhan di Masjid Suro Palembang.

Masjid Suro Palembang sendiri terletak di Jalan Kigede Ing Suro, Kelurahan 30 Ilir, Kecamatan Ilir Barat II, Kota Palembang, Sumatera Selatan.

Biasanya akan ada ribuan porsi bubur yang dibagikan pada warga sekitar. Tradisi ini dianggap sebagai salah satu sedekah yang dilakukan pada tanggal 10 Muharram yang di percaya memiliki pahala besar.

BACA JUGA:Puasa Asyura 10 Muharram 1445 H Jatuh pada 28 Juli 2023, Apa Keutamaannya?

Butuh waktu setidaknya 4 jam untuk mengolah bubur Asyura. Cara memasaknya pun masih tradisional dengan menggunakan kayu bakar.

Bubur Asyura dibuat dalam wadah khusus yang terbuat dari tembaga kuningan dan biasa warga Palembang sebut grengseng.

Adapun bahan-bahan bubur ini terdiri dari berbagai rempah-rempah seperti bawang merah, bawang putih, ketumbar, cengkeh, kayu manis, buah pala, kecap asin, daun sop dan daun bawang.

Nantinya bahan-bahan tersebut akan diolah dan dicampur jadi satu dengan beras serta daging cincang.

BACA JUGA:Adab dan Doa Ketika Meminum Air Zamzam Menurut Penjelasan Ustaz Abdul Somad

Warga akan segera berdatangan dengan membawa piring untuk mengantri setelah bubur ini selesai dibuat.

Selain itu terkhusus untuk para anak yatim piatu pengurus Masjid sudah menyediakan piring dan makanan untuk makan bersama di masjid serta berdoa bersama memohon keselamatan.

Sumber: