BKKBN Catat 5,7 Juta Anak Terindikasi Stunting, Dr Faharudin: Bisa Rugikan Negara! Lho Kok Bisa?

BKKBN Catat 5,7 Juta Anak Terindikasi Stunting, Dr Faharudin: Bisa Rugikan Negara! Lho Kok Bisa?

Direktur Analisis Dampak Kependudukan BKKBN, Dr Faharudin SST MSI di Palembang, Rabu 6 Juli 2023 mengungkapkan ada 5,7 juta anak terindikasi stunting.-Salamun Sajati/radarpalembang.disway-

PALEMBANG, RADARPALEMBANG.COM – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional atau BKKBN memperkirakan sebanyak 5,7 juta anak Indonesia terindikasi stunting.

Angka tersebut, diungkapkan Direktur Analisis Dampak kependudukan BKKBN, Dr Faharudin SST MSI saat hadir dalam seminar Peningkatan Kapasitas Kader Kampung KB sebagai Upaya Menuju Keluarga Bebas Stunting di Palembang, Rabu 6 Juli 2023. 

Seminar dalam rangka menurunkan stunting anak Indonesia tersebut digelar BKKBN dan Nestle Indonesia dalam peringatan Hari Keluarga Nasional atau Harganas 2023 pada 7 Juli di Banyuasin.

“5,7 juta anak stunting, jumlahnya turun 21,6 persen (dari tahun lalu),”kata Dr Faharudin SST MSI.

BACA JUGA:Hari Keluarga Nasional 2023, Dua Gubernur dan Dua Kepala Sekolah Raih Penghargaan dari BKKBN

“Kalau jumlahnya sekian banyak 5,7 juta anak, bayangkan generasi bangsa kita akan seperti apa kedepannya?,”jelas Dr Faharudin.

Angka stunting anak Indonesia tersebut, menurut Dr Faharudin, menjadi perhatian bersama agar jumlah anak-anak terindikasi stunting mengalami penurunan. 

“Jumlah yang tidak sedikit tapi tugas (penurunan angka stunting) harus kerjakan,”ungkap Dr Faharudin.

Meski demikian, masalah stunting anak Indonesia harus menjadi program wajib bagi masa depan Indonesia.

BACA JUGA:Tips Memilih Makanan Protein Hewani Cegah Stunting dari Guru Besar IPB, Cek di Daftarnya Sini?

Stunting akan merugikan bangsa kita, kita tidak ingin ada keluarga kita seperti ini (terkena stunting,”ungkap Dr Faharudin.

Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. 

Selain itu, stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya.

“Kekurangan gizi kronis di 1.000 hari pertama kehidupan akan menjadi hambatan perkembangan dan pertumbuhan anak,”ungkap Dr Faharudin.

Sumber: