PGN Subholding Gas Pertamina Perkuat Komitmen NZE 2060, Garap Proyek Biomethane Plant Development
Harry Budi Sidharta selaku Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN dalam kegiatan Pertamina Investor Day 2023 di Grha Pertamina Jakarta, kemarin.--dokumen radarpalembang.disway.id
Melalui pengolahan lebih lanjut dari biogas, biometana kemudian dikompresi menjadi Compressed Natural Gas (CNG) untuk didistribusikan ke pelanggan industri, rumah sakit, hotel, dan pusat perbelanjaan.
BACA JUGA:Libur Panjang Idul Adha 1444 H, Kilang Pertamina Plaju Amankan Stok BBM dan LPG
Pemanfaatan biometana berpotensi untuk menggantikan bahan bakar minyak yang berasal dari fossil, sekaligus mengatasi pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh limbah cair tersebut.
Selain itu, proyek ini juga merupakan diversifikasi bisnis PGN dengan menghasilkan biometana sebagai energi bersih.
Memiliki karakteristik yang mirip dengan gas bumi, biometana juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar kendaraan, generator listrik dan pemanas. Biometana juga lebih baik dalam hal jejak karbon.
Harry Budi Sidharta selaku Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN menyampaikan kapasitas dari produksi biometana ini mencapai angka 432.000
BACA JUGA:Kapasitas Produksi Avtur Naik, Kilang Pertamina Plaju Ekspansi Pasar ke 3 Provinsi di Luar Sumbagsel
MMBTU/tahun. PGN pun akan memungkinkan pengangkutan biometana dari Sumatera ke offtaker potensial di area Jawa dan Sumatera dengan menggunakan jaringan pipa gas.
“Proyek ini akan berlokasi di Sumatera, daerah sebagian besar perkebunan kelapa sawit berada. PGN memiliki pipa gas transmisi di Sumatera,
Maka kami akan mengupayakan pengangkutan biometana ini menggunakan jaringan pipa gas dari Sumatera ke area Jawa dan Sumatera,” ujar Harry saat paparan pada Pertamina Investor Day 2023 di Grha Pertamina Jakarta, kemarin
Proyek Biomethane Plant Development ditargetkan akan selesai pada akhir tahun 2023.
BACA JUGA:Kilang Pertamina Plaju Raih Bintang Lima di TOP CSR Awards 2023, Ini Program TJSL-nya?
Dengan melakukan kerjasama untuk proyek ini, partner eksternal dapat memperoleh keuntungan dari Internal Rate of Return (IRR) dan juga jaminan permintaan oleh pelanggan.
“Ini merupakan kesempatan untuk mengembangkan biometana sebagai Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia,” kata Harry.
Selain itu, PGN juga melakukan small group discussion dengan para investor maupun partner bisnis.
Sumber: