Farmasi dan Rumah Sakit Potensi Rugi Besar karena Hama, Ikuti Langkah Pencegahannya

Farmasi dan Rumah Sakit Potensi Rugi Besar karena Hama, Ikuti Langkah Pencegahannya

Gathering yang digelar di THE 101 Palembang Rajawali ini juga merupakan rangkaian Road to 31st Anniversary ETOS INDONUSA.-henny/radarpalembang.disway.id-

PALEMBANG, RADARPALEMBANG.COM – Farmasi dan rumah sakit memiliki potensi paling besar mengalami kerugian akibat hama.

Masalah hama yang berisiko muncul bisa beragam, mulai dari gangguan tikus, kecoa, lalat, semut, nyamuk, kutu, dan rayap.

Potensi kerugian besar itu sendiri dapat diminimalisir dengan cara pencegahan.

Leo Agusta, Associate COO ETOS INDONUSA Area Sumatera mengungkapkan, perusahaan Farmasi maupun rumah sakit wajib menggunakan jasa pengendali hama.

BACA JUGA:Waktunya Belanja, Produk Elektronik Paling Banyak Kasih Hadiah Sedang Pameran di PTC

Menurutnya, akan lebih efektif dan efisien jika menggunakan jasa pengendali hama karena biaya yang dikeluarkan lebih kecil, daripada nilai kerusakan dan kerugian yang ditimbulkan oleh hama tersebut.

Selain farmasi dan rumah sakit, ETOS juga menyasar segmen komersil lainnya seperti restoran, hotel, perkantoran, mal, dan lainnya. Sementara untuk segmen residensial berupa rumah tinggal dan apartemen.

Menyikapi permasalahan yang terjadi di masyarakat terkait kerugian akibat gangguan hama, ETOS INDONUSA, perusahaan pengendali hama terbaik di Indonesia memberikan edukasi melalui gathering bersama gabungan perusahaan Farmasi dan pimpinan rumah sakit se-Sumsel, Kamis, 8 Juni 2023.

Gathering yang digelar di THE 101 Palembang Rajawali ini juga merupakan rangkaian Road to 31st Anniversary ETOS INDONUSA.

BACA JUGA:Experience of June THE 1O1, Suvenir Khas Palembang Menanti Kamu

”Kita ingin memberikan edukasi ke masyarakat, lebih baik mengantisipasi sebelum timbul kerusakan dan kerugian akibat gangguan hama,” ujar Leo Agusta.

ETOS INDONUSA hadir sebagai perusahaan jasa pengendali hama yang menerapkan konsep pengendalian yang ramah lingkungan dengan metode IPM (Integrated Pest Management) yaitu pengendalian hama secara terpadu.

Sementara Saryono,  Ketua Gabungan perusahaan Farmasi DPD Sumsel menambahkan, buat semua  distributor obat, terutama yang sudah memegang consumer good, wajib menggunakan pest control.

“Dalam waktu dekat kita akan memasuki persiapan CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) dalam hal ini akan dilakukan pengecekan oleh BPOM yang salah satu syarat nya adalah menjalin kerjasama dengan perusahaan pengendali hama,” ujarnya.

Sumber: