Pantesan Orang Jepang Panjang Umur, Warganet Wajib Tiru Kebiasaan Ini

Pantesan Orang Jepang Panjang Umur, Warganet Wajib Tiru Kebiasaan Ini

Kebiasan jalan kaki yang dilakukan oleh warga Jepang bisa kita contoh untuk tetap menjaga kesehatan dan kebugaran.--detik.com

PALEMBANG, RADARPALEMBANG.COM - Sudah tidak mengherankan lagi kalau melihat orang Jepang gemar berjalan kaki.

Warganya yang bergerak aktif menjadi salah satu kunci mereka bisa tetap sehat meski di usia lanjut.

Di Jepang, melihat lansia yang sedang jogging atau berolahraga ringan juga bukan hal yang jarang.

Kebiasaan jalan kaki salah satunya membuat mereka tetap bugar.

BACA JUGA:Manfaat Konsumsi Air Putih Hangat saat Pagi Hari, Dapat Meredakan Flu Hingga Rileksasi Syaraf Otak

Mengutip dari detik.com, seorang warga Jepang, Chitose (38), mengatakan bahwa rata-rata warga Jepang bisa berjalan kaki sampai 10 ribu langkah sehari.

Sayangnya, kebiasaan sehat yang satu ini tidak banyak dilakukan warga Indonesia. Padahal jalan kaki memiliki banyak manfaat untuk kesehatan secara keseluruhan.

"Indonesia tuh kurang banget, padahal manfaat jalan kaki banyak sekali.

Pertama menguatkan fungsi jantung dna menperlancar peredaran darah. Kedua meningkatkan mobilitas dan fleksibilitas sendi kaki," kata spesialis penyakit dalam dr Indra Wijaya, MKes, SpPD-KEMD, FINASIM, FACP.

BACA JUGA:6 Tips Merawat Kulit Wajah Agar Tetap Selalu Sehat dan Awet Muda

Karena meningkatkan otot sendi jantung dan peredaran darah, otomatis menurunkan sindrom metabolik, hipertensi, serangan jantung. Makanya disarankan olahraga sekitar 30 menit sehari," sambungnya.

Penelitian terbaru menunjukkan orang yang berjalan 8 ribu langkah atau lebih secara rutin memiliki tingkat kematian 15 persen lebih rendah daripada mereka yang tidak.

Tim peneliti dari Universitas Kyoto menemukan bahwa orang yang terbiasa berjalan 8.000 langkah atau lebih memiliki tingkat kematian yang lebih rendah, namun penelitian ini berfokus pada frekuensi berjalan kaki.

Bahkan hanya beberapa hari dalam seminggu cenderung mengurangi risiko kematian secara keseluruhan dan kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah. Di Jepang memang harus jalan kaki. "Saya sih biasanya 10 ribu langkah per hari," tutur Chitose.



 

Sumber: