Suami Heteroseksual dan Homoseksual Penyumbang Utama Penularan HIV ke Ibu Hamil

Suami Heteroseksual dan Homoseksual Penyumbang Utama Penularan HIV ke Ibu Hamil

Ilustrasi virus HIV--doc radarpalembang.disway.id

JAKARTA, RADARPALEMBANG.COM – Kementerian Kesehatan atau Kemenkes menyebutkan data sekitar 45 persen bayi yang lahir dari ibu pengidap HIV juga akan tertular HIV.

Hal ini diungkapkan Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Mohammad Syahril dalam konferensi pers Melindungi Anak dari Penyakit Menular Seksual, Senin 8 Mei 2023.

“Penularan jalur ibu ke anak ini menyumbang sebanyak 20-45 persen dari seluruh penyebaran HIV yang lainnya," ucap dr Mohammad Syahril.

Kondisi ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah untuk mengurangi penyebaran potensi penyebaran HIV.

BACA JUGA:4 Kebiasaan Pria yang Dapat Merusak Kwalitas Sperma, Nomor 4 Jarang Diketahui

“Ada ribuan kasus baru HIV setiap tahunnya yang dialami kelompok ibu rumah tangga, ibu rumah tangga yang positif HIV banyak yang tertular dari suaminya,”ungkap dr Mohammad Syahril. 

Berdasarkan data Kemenkes RI, setiap tahunnya terdapat penambahan kasus HIV baru pada kelompok ibu rumah tangga sebesar 5.100.

"Sebesar 33 persen data dari ibu rumah tangga ini positif HIV karena terpapar dari pasangannya yang memiliki perilaku seksual yang berisiko,”kata dr Mohammad Syahril. 

Dan ternyata, Kemenkes RI menduga penyumbang utama ibu dan anak tertular HIV dikarenakan prilaku beresiko dari pasangannya sendiri, yakni suami.

BACA JUGA:Kecelakaan Maut Bus Masuk Jurang di Tegal, Satu Korban Tewas Bertambah

"Penyumbang utama penularan HIV terjadi pada perilaku seksual yang berisiko pada heteroseksual dan homoseksual," kata dr Mohammad Syahril. 

Terkait penularan HIV pada ibu rumah tangga dari suami, Kemenkes mengaku menemukan masalah lain. 

Stigma negatif yang melekat pada penyakit HIV membuat banyak suami enggan membiarkan istri yang sedang hamil untuk melakukan tes.

"Hanya 55 persen ibu hamil yang dites HIV. Hal ini karena sebagian besar tidak mendapatkan izin suaminya untuk tes dengan berbagai alasan," kata dr Mohammad Syahril.

Sumber: