Pancaroba di PALI, Dinkes Himbau Waspada DBD dan Perbanyak Minum Air Putih

Pancaroba di PALI, Dinkes Himbau Waspada DBD dan Perbanyak Minum Air Putih

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten PALI, dr Zamir Alvi--Maman Wahari/radarpalembang.disway

PALI, RADARPALEMBANG.COM - Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) memasuki musim pancaroba atau peralihan musim dari penghujan ke musim kemarau. 

Pada saat peralihan musim ini atau pancaroba di PALI, dalam beberapa hari terakhir sepanjang April membuat cuaca tidak menentu, dimana kadang terik matahari yang menyengat tapi kadang turun hujan secara mendadak disertai angin kencang dan petir. 

Saat musim pancaroba ini di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir atau PALI, penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) mengintai.

Apabila masyarakat tidak memperhatikan lingkungan sekitar terutama saluran air yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk penyebar DBD. 

BACA JUGA:Warga PALI ‘Berburu’ Surat Bebas Narkoba ke BNNK Prabumulih, Ini Tujuannya

Untuk antisipasi bahaya Demam Berdarah Dengue atau DBD, Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten PALI, dr Zamir Alvi mengajak masyarakat agar menerapkan pola 3M.

Langkah 3M yang dimaksud Dinkes PALI guna mencegah penyebaran Demam Berdarah Dengue atau DBD akibat pancaroba di PALI, yakni melalui membersihkan saluran air, menguras/menutup bak mandi serta mengubur sampah yang berpotensi menyebabkan genangan air.

"Perhatikan lingkungan sekitar, terapkan pola 3M serta menaburkan bubuk abate yang bisa diambil di puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat agar terhindar dari serangan DBD," ajak dr Zamir Alvi, Kamis 27 April 2023.

Untuk kasus Demam Berdarah Dengue atau DBD sepanjang tahun 2023 di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir atau PALI, dr Zamir Alvi menyebut ada 18 kasus dari bulan Januari hingga April. 

 BACA JUGA:PALI Semalam Banjir 1 Meter, BPDB Himbau Anak-anak Jangan Main di Sungai

"Pada kasus DBD di PALI tidak ada yang akut, hanya gejala diibanding tahun-tahun sebelumnya kasus DBD di PALI tahun ini masih terkendali," ungkap dr Zamir Alvi.

Menyinggung adanya cuaca panas yang juga melanda kabupaten PALI, dr Zamir Alvi menyebut masih tahap wajar, karena suhu panas di kabupaten PALI terpantau dikisaran 31 derajat hingga 32 derajat celcius. 

"Tidak usah khawatir terhadap cuaca panas, karena masih wajar dan belum membahayakan,"kata dr Zamir Alvi.

Untuk hindari dehidrasi, usahakan perbanyak minum air putih. "Justru yang harus diwaspadai saat ini adalah DBD," ujar dr Zamir Alvi.

Sumber: