Daftar Wilayah dan Jalur Tikus Masuknya Pakaian Bekas di Sumatera, Ada di 4 Provinsi dan 8 Kota

Aktivitas perdagangan pakaian bekas di Kuala Tungkal--istimewa
Banyak sekali pelabuhan-pelabuhan kecil di Provinsi Riau yang tidak berada di bawah pengawasan bea cukai. Ini dimanfaatkan sedemikian rupa oleh penyelundup.
Sementara itu, importir resmi pakaian bekas di Provinsi Riau kerap memanfaatkan pelabuhan Dumai sebagai pintu masuknya barang.
Pelabuhan Dumai merupakan salah satu penopang ekonomi Provinsi Riau. Aktivitas ekspor dan impor di pelabuhan ini sangat sibuk.
Di sana juga terdapat kawasan industri Dumai, Lubuk Gaung.
BACA JUGA:Mahasiswa Magang UBD Selesai Ikuti Program Magang di Banyuasin
Merangkum dari situs Pelindo.co, Pelabuhan Dumai mampu melakukan bongkar muat crude palm oil (CPO) sebesar 400 ribu ton per bulan.
Perairan dumai sejak era 70-an sangat terkenal dengan pintu masuknya pakaian bekas dari luar negeri. Daerah ini juga menjadi syurga bagi penyelundup.
Banyak sungai-sungai dan anak sungai di sana yang bisa dimanfaatkan sebagai jalur tikus bagai penyelundup termasuk pakaian bekas.
Umumnya, para penyelundup membongkar muatan kapal kayu yang bermuatan pakaian bekas itu pada malam hari.
Jaluar Sungai yang kerap dijadikan sebagai jalur tikus memasukkan pakaian bekas adalah; Sungai
Dari Dumai para pedagang pakaian bekas termasuk para penyelundup akan mendistribusikan barang itu di Riau Daratan seperti Pekan Baru, Bangkinang, Pelalawan dana lain-lain.
Pendistribusian partai besar pakaian bekas dari dumai, menyasar Sumatera Barat, Palembang, Lampung dan Jakarta.
Di Kota Dumai banyak sekali toko yang menjual pakaian seperti baju, celana, jaket, pakaian, boneka dan lain-lain.
Sumber: