Perkembangan Penyelesaian Proyek Jalan Tol di Sumsel Terkendala Lahan, Pemilik Minta Ganti Rugi di Atas NJOP

Perkembangan Penyelesaian Proyek Jalan Tol di Sumsel Terkendala Lahan, Pemilik Minta Ganti Rugi di Atas NJOP

Pengerjaan proyek tol di Sumsel Ruas Simpang Indralaya-Prabu. ----dok/radar palembang

PALEMBANG, RADARPALEMBANG.COM -  Penyelesaian pengerjaan proyek Jalan Tol dan Proyek Strategis Nasional (PSN) di Sumatera Selatan (Sumsel) berjalan lambat karena terkendala dengan ketersediaan lahan. 

Menurut Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Provinsi Sumsel Budiman, proyek pengerjaan proyek menjadi lambat penyelesainnya karena pada titik tertentu lahannya belum tersedia. 

Hal itu terjadi karena alotnya negosiasi antara pemerintah dan pemilik lahan.  Umumnya, pemilik lahan meminta ganti rugi di atas Nilai Jual Objek Pajak (NJOP). 

Pemerintah tidak mungkin memenuhi ganti rugi lahan jika tidak sesuai dengan mekanisme penetapan harga ganti rugi lahan untuk proyek sebuah proyek. 

BACA JUGA:TOL INDRAPRABU Rampung 90 Persen, Indralaya-Prabumulih Hanya 40 Menit, Target Selesai Sebelum Mudik 2023

Ganti rugi lahan yang berlarut-larut membuat pengerjaan proyek tol di lapangan  menjadi terhambat. ‘’Umumnya kendala yang membuat  penyelesaian pengerjaan proyek menjadi lambat adalah masalah lahan.’’ujarnya. 

Budiman mengungkapkan, pada tahun 2023 ini ada 5 proyek Tol di Sumsel yang dalam proses pengerjaan dan harus segera dirampungkan. 

Proyek tol itu adalah: pertama,  pengerjaan Tol Tol Betung-Tempino-Jambi panjang total 109,8 kilometer. Kedua, Proyek Tol Muara Enim-Lahat-Lubuklinggau sepanjang114,5 kilometer. 

BACA JUGA:Kades Sukamulya Banyuasin Dipenjara 3 Tahun, Kasus Ganti Rugi Lahan Tol Kapal-Betung senilai Rp1,2 Miliar

Ketiga adalah ruas Jalan tol Tol Kayugung-Palembang-Betung sepanjang 106,82 kilometer. Keempat, Tol Simpang Indralaya-Muara Enim dengan total panjang 119 kilometer. Kelima, proyek tol Pematang Panggang—Trengbanggi Besar Lampung. 

Budiman menjelaskan, ada berberapa persoalan yang kerap menghambat pengerjaan proyek tol di Sumsel.

‘’Pembebasan lahan tidak kunjung selesai menjadi faktor utama penghambat pengerjaan konstruksi jalan tol,’’ujar Budi pada Sabtu, 5 Maret 2023, mengutip dari sumeks.disway.id. 

Bagaimana dengan pengerjaan konstruksi jalan tol di lapangan? Menurut Budi tidak banyak kendalanya. Paling-paling pengerjaan proyek sedikit terhambat karena pada titik terntu banyak utilitas sehingga harus ada proses pemindahan dulu. 

BACA JUGA:Anita Noeringhati Minta Gerbang Tol Indraprabu Pakai Ornames Khas Sumsel

Sumber: