Tokoh Inspirasi Sumsel, Marzuki Alie, Tanamkan Nilai Religius dalam Jalankan Tugas
Marzuki Alie salah satu tokoh Sumsel yang kiprahnya memberi inspirasi bagi generasi muda.-dok radar palembang-
BACA JUGA:Tokoh Inspirasi, Armando Mahler, Kuli Tambang jadi Orang Nomor Satu Freeport
Kemudian, Kementerian BUMN menunjuk Konsultan Boston Consulting Group untuk melakukan penilaian terhadap PT Semen Baturaja, dan menyimpulkan bahwa PT Semen Baturaja harus dilikuidasi.
Namun MA tidak sependapat karena keputusan Likuidasi itu bukan solusi terbaik untuk menyelamatkan perusahaan.
Kementerian BUMN menunjuknya sebagai Direktur Komersial untuk menyelamatkan perusahaan. Berbekal pengalaman dan ilmu keuangan yang dimiliki, ia dan timnya dengan penuh percaya diri melakukan penyehatan perusahaan melalui restrukturisasi keuangan, berhasil keluar dari BPPN dan menjadi perusahaan yang sangat sehat.
Di samping waktunya banyak tersita untuk memimpin kedua perusahaan, PT Semen Baturaja (Persero) dan perusahaan keluarga, MA juga sangat aktif dalam organisasi-organisasi, pendidikan, sosial dan kepemudaan, keagamaan, dan profesi serta politik.
BACA JUGA:Tokoh Inspirasi Sumsel, Rizal Armada, Sarjana Teknik yang Puitis Sejak Kecil
Kesenangan berorganisasi sudah tumbuh sejak duduk bangku Sekolah. Tertantang dengan Reformasi Politik dan sosok Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, maka ia memutuskan untuk terjun ke dunia politik sejak tahun 2002, yaitu sebagai Majelis Pertimbangan Daerah Partai Demokrat Sumsel.
Tahun 2003 sebagai fungsionaris Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat dan aktif dalam Pilleg dan Pilpres 2004. Selanjutnya pada tahun 2005 menjadi Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat.
Pada Pilpres tahun 2009, sebagai Sekretaris Tim Kampanye Nasional SBY-Boediono.
Pada pidato pelantikannya sebagai Ketua DPR, Marzuki Alie mengatakan bahwa tugas kepemimpinannya di DPR merupakan amanat mulia yang menuntut tanggungjawab tinggi yang harus senantiasa dijaga dan ditunaikan secara optimal.
BACA JUGA:Inspirasi Bisnis Jusuf Masawan, Pendiri JM Group, Sering Gagal Bukan Berarti Stop
Guna memperbaiki citra DPR, Marzuki bertekad membangun sistem, sehingga DPR mampu hadir sebagai lembaga yang aspiratif dan berwibawa.
“Sistem tersebut tidak semata-mata terkait dengan jaminan kelengkapan teknis operasional yang memperlancar tugas dan kinerja Anggota Dewan, tetapi juga yang lebih penting adalah menjamin berkembangnya kualitas sumberdaya manusia DPR, sehingga mampu menghadapi dan menjawab berbagai tantangan dan kendala yang kompleks,” ujarnya.
Upaya itu terbukti berhasil. Selama kepemimpinannya, Kesetjenan DPR sebagai lembaga supporting system telah mendapat penghargaan yang selama ini tidak pernah diraih oleh Kesetjenan.
Kinerja Kesetjenan DPR mendapat penilaian Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK selama sejak 2010 sampai 2013 ini.
Sumber: