Daftar Investasi di IKN dan Peluang Bisnis Hingga 2040 di MIF 2023

Daftar Investasi di IKN dan Peluang Bisnis Hingga 2040 di MIF 2023

Foto dari kiri ke kanan, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, Kepala Ibu Kota Negara Nusantara (IKN) Bambang Susantono, Menteri Investasi dan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia saat hadir di Mandiri Investment Forum (MIF) 2023, pada Kamis 2 Februari 20--Doc radarpalembang.disway.id

BACA JUGA:Kinerja Transaksi Digital Bank Mandiri, Livin’ dan Kopra by Mandiri di 2022

Selain investasi di IKN, pada kesempatan ini Menteri Investasi dan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia juga memaparkan daftar peluang bisnis atau investasi prospektif hingga 2040 yang bisa menjadi pilihan.

Menurut Bahlil Lahadalia, hingga 2040, (daftar) kebutuhan investasi (peluang bisnis) Indonesia mencapai USD 545,3 miliar yang terbagi dalam 8 sektor prioritas.

Daftar peluang bisnis atau investasi hingga 2040 ini Mulai dari yaitu mineral dan batubara membutuhkan investasi USD 431,8 miliar, minyak dan gas bumi sebesar USD 68,1 miliar, dan sektor perkebunan, kelautan, perikanan dan kehutanan sebesar USD 45,4 miliar.  

Bahlil menjelaskan sejak 2019 hingga 2022, investasi di sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya menunjukkan tren peningkatan hingga 177,9 persen dari Rp 61,6 triliun menjadi Rp 171,2 triliun. 

BACA JUGA:Ada Diskon Menarik Bayar Tagihan IndiHome via Bank Mandiri 

Sektor lain yang masuk bisa jadi daftar peluang bisnis atau investasi menjadi primadona pada tahun 2022 adalah pertambangan, transportasi, gudang dan telekomunikasi, perumahan dan kawasan industri, serta industri kimia dan farmasi. 

Dalam rangka menjaga ketahanan energi di Indonesia, Bahlil mengungkapkan pemerintah akan melakukan penghentian ekspor listrik dengan Energi Baru Terbarukan (EBT) dengan target Indonesia di tahun 2025, energi baru terbarukan mencapai 25 persen dari total pemakaian energi. 

Tidak hanya itu, dalam kesempatan tersebut, Bahlil Lahadalia juga memaparkan peluang bisnis atau investasi dari program hilirisasi sumber daya alam menjadi komoditas bernilai tambah.

Beberapa program ini antara lain adalah pengolahan nikel menjadi baterai kendaraan listrik, gasifikasi batubara menjadi dimetil eter (DME), pengolahan gas alam menjadi methanol dan pupuk, serta hilirisasi sektor pangan. 

BACA JUGA:Penetrasi Layanan Digital Bank Mandiri di Sumbagsel, User Fitur Livin’ Sukha Capai 980 Ribu

Komitmen pemerintah yang mendorong hilirisasi SDA, akan menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi baterai kendaraan listrik dengan daftar sejumlah peluang bisnis atau rencana investasi terkait hal ini adalah pembangunan industri baterai terintegrasi oleh LG sebesar USD 9,8 miliar dan CATL sebesar USD 5,2 miliar.

Selain itu, Foxconn juga akan membangun industri baterai dan kendaraan listrik termasuk industri pendukungnya dengan investasi USD 8 miliar serta Envision/INBC yang membangun Kawasan Industri Net Zero dan industri baterai terintegrasi.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, menyatakan pihaknya berkomitmen kuat untuk mendukung pemerintah dalam pengembangan IKN Nusantara, hilirisasi SDA dan optimalisasi energi bersih dan ekonomi hijau. 

"Melalui Mandiri Investment Forum (MIF 2023), Bank Mandiri Group berharap calon investor memperoleh update informasi mengenai peluang investasi di Indonesia dan sederet reformasi kebijakan yang telah diperkenalkan pemerintah untuk menggaet para investor,"jelas dia. 

Sumber: