Inspirasi Bisnis, Owner Mie Dempo Aloy, Dulunya hanya Penjual Gerobak Keliling
Aloy, pemilik Mie Demo Aloy yang banyak memberikan inspirasi bisnis bagi generasi muda di Palembang.-asif ardiansyah/radar palembang-
BACA JUGA:Ekik Salim, Pengusaha Kelahiran Muara Dua, dari Pedagang Besi Bekas jadi Distributor Baja Terbesar
Uang dari hasil jualan mie pangsit ini sebagian untuk membantu orang tua dalam membiaya hidup sehari-hari, sebagian lagi ditabung.
“Cukup lama, saya jualan ikut Koko Asuk ini sekitar 6 tahun. Setelah ada sedikit modal dan pengalaman membuat mie sendiri, lalu pada tahun 1976, saya berusaha membuat mie sendiri,” ujar dia.
Meski punya modal untuk membuat mie ayam dan pangsit, tapi untuk gerobak Aloy masih menyewa. “Saat subuh, saya ke pasar Sayangan beli bahan-bahan untuk buat mie, setelah bahan siap saya keliling jualan,” kenang Aloy.
Menurutnya, mie buatannya sendiri ternyata banyak disukai masyarakat, sehingga usahanya terus berkembang.
BACA JUGA:5 Ide Bisnis di Sektor Agrikultur yang Berpeluang Menguntungkan
“Ini yang membuat saya gembira,” ungkap pria yang memiliki filosofi dalam bekerja harus giat, ulet, sabar dan jangan lupa berdoa ini.
Pada tahun 1978, Aloy menikahi Ahiong, kelang satu tahun Aloy menyewa tempat tinggal sekaligus tempat berjualan di kawasan Jalan Cek Syeh.
“Saya menyewa tempat jualan di bawah rumah warga selama 5 tahun untuk berjualan, namun belum sampai 5 tahun saya pindah tempatm karena kawasan tersebut tidak aman. Barang-barang milik saya sering hilang,” beber dia.
Pada tahun 1982, Aloy menyewa rumah di kawasan Dempo, tak jauh dari usahanya sekarang. “Berjualan mie di kawasan ini, awalnya sepi karena masyarakat belum banyak yang tahu, namun seiring waktu usahanya terus berkembang dengan ramainya pengunjung yang datang,” terangnya.
BACA JUGA:Investor Saham Bisa Koleksi Saham Emiten Batubara
Pada tahun 1990, Aloy pindah tempat yaitu ke tempat yang sekarang ia berjualan. “Saya pindah waktu itu, karena tempat lama sempit sehingga harus mencari tempat yang lebih luas,” jelas pria kelahiran 1955 ini.
Seiring dengan perkembangan dan ramainya pengunjung, selain menambah karyawan menjadi 11 orang, Aloy juga tidak hanya menjual mie ayam, bakso dan pangsit tapi menyediakan aneka sarapan pagi mulai dari bubur ayam, nasi uduk, tekwan, model dan aneka sarapan pagi lain.
“Saya menjual aneka menu tersebut biar lebih komplit sehingga pengunjung bisa menikmati menu sesuai selera. Sesuai dengan harapan, ternyata aneka menu makanan yang saya jual disukai masyarakat hingga usaha saya tersebut berkembang pesat,” ujar Aloy
Aloy mengungkapkan, para pengunjung yang makan di rumah makannya saat ini tidak hanya warga Palembang tapi juga ada warga Jakarta, Bogor dan Bandung. “Mereka pada umumnya setelah makan ketempat saya memuji aneka menu masakan,” ucapnya.
Sumber: