Inspirasi Bisnis Pempek Lince, Pelopor Pempek Online di Palembang

Inspirasi Bisnis Pempek Lince, Pelopor Pempek Online di Palembang

Anton, owner Pempek Lince berfoto bersama keluarganya. -dok radar palembang-

BACA JUGA:Viral, 'Kokom' Kucing Pertama yang jadi Karyawan PUPR

“Ikan segar untuk pempeknya, dan cukonya dari gula merah asli Linggau, saya pilih sendiri dari lapak pedagang, bukan beli karungan,” jelas Anton didampingi istrinya, Lince.

Strategi Pasar Terbalik
Pemain baru di dunia pempek, Anton berpikir, caranya memenangkan persaingan? Mengingat jumlah pembuat, pedagang olahan gandung di metropolis sudah menjamur.

Apalagi, di pempeknya, Anton dan Lince tak tanggung-tanggung. Bahan-bahan berkualitas dipakai guna memenuhi standar pempek terasa MANTABB, sesuai tagline Pempek Lince.

“Saya jual pempek satunya relatif lebih tinggi sedikit, kalau dijual eceran jelas kalah. Karena masih ada yang jual di bawah harga tersebut,” jelasnya.
Bersaing dengan brand ternama, sudah pasti persaingan akan terasa berat. Karena itu, Anton membalik cara pemasarannya.

BACA JUGA:Lontong Padang Enak di Palembang, Bikin Kepala Disbudpar Sumsel Kepincut

“Saya ini senang dengan Sun Tzu (ahli Militer Zaman Kerajaan Wu), sebelum berperang (memasarkan produk), kita harus tahu medan yang akan digarap, peluang, dan tantangan yang akan dihadapi, inilah saya terapkan,” jelas dia.

Nah, website menjadi lahan ‘pertempuran’ Anton dalam mengembangkan brand dan menggaet pembeli pecinta pempek.

“Jualan secara online, pembeli sasarannya merupakan orang di luar Palembang, khususnya Jakarta, karena orang ibukota tidak ada masalah dengan uang,” kata Anton.

Ia menambahkan, berapa pun akan mereka (pembeli Jakarta) bayar, asalkan pempek tersebut enak. Hingga saat ini, omzet Anton dan Lince didominasi oleh transaksi online dengan market di Jakarta.  

BACA JUGA:Bank Indonesia Sebut Penghasilan 6 Bulan Kedepan Bakal Meningkat

Inilah strategi membalik pasar ala Anton. Ketika banyak pembuat pempek bersaing di ranah lokal, dirinya melihat kesempatan berani tampil keluar, menembus pasar Jakarta.

Pertimbangan tersebut bukan tanpa pemikiran matang. Produk buatannya, target market, berujung kepada peluang yang akan disasar. “Pebisnis harus jeli melihat tantangan peluang di depannya,” tegas Anton.

Pempek Lince terus berkembang dan makin dikenal tak hanya di kota asalnya, Palembang. Tapi brand ini juga merambah hingga ke berbagai wilayah di Indonesia. Pemasaran Pempek Lince ke hampir semua kota besar di Indonesia, kecuali Aceh dan Irian, karena kendala pengiriman.

Kedainya berada di Jalan Mayor Rusian/Tugu Mulyo No 2398, sangat serasi dan nyaman sebagai tempat bersama keluarga tercinta menikmati hidangan khas Palembang tersebut. Mereka menyebutnya sebagai Rumah Pempek, makan pempek serasa di rumah.

Sumber: